Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Diwarnai Kericuhan, Kalteng Putra FC Promosi ke Liga 1

4 Desember 2018   21:00 Diperbarui: 4 Desember 2018   21:11 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari ini (4/12) bertempat di Stadion Pakansari, Cibinong, Kabupaten Bogor, persepakbolaan Kalimantan Tengah menorehkan sejarah baru. Untuk pertama kalinya klub dari provinsi itu mencatatkan diri sebagai klub elit nasional yang berhak berlaga di Liga 1 tahun depan.

Kalteng Putra FC, klub yang berbasis di Palangkaraya, memastikan meraih satu tiket promosi dari Liga 2 ke Liga 1 yang masih tersisa, setelah minggu lalu Semen Padang FC dan PSS Sleman lebih dahulu mendapatkannya. Kalteng Putra sukses mengandaskan Persita Tangerang dengan skor 2-0.

Dua gol indah bagi Kalteng Putra dilesakkan pada babak pertama, yakni pada menit 12 lewat tendangan jarak jauh Dendi Agustan Maulana, dan beberapa menit setelah itu giliran sontekan Made Wirahadi menyambut umpan Siswanto menjebol gawang Persita.

Sayangnya, akibat ketidakpuasan pendukung Persita  yang memang mendominasi di tribun penonton, terhadap kepemimpinan wasit, sempat terjadi kericuhan yang membuat pertandingan terhenti sekitar 15 menit.

Kericuhan terjadi saat babak kedua baru berlangsung 12 menit. Pemicunya adalah  1 kartu merah dan 1 kartu kuning yang diberikan wasit pada pemain Persita. Beberapa suporter Persita lolos dari penjagaan petugas keamanan dan menerobos masuk lapangan.

Pemain Kalteng Putra dan perangkat pertandingan yang takut menjadi sasaran kerusuhan segera berlari ke lorong ruang ganti. Setelah Bupati Tangerang memegang pengeras suara dan menghimbau suporter bersikap tertib, baru pertandingan dapat dilanjutkan.

Persita sebetulnya lebih banyak menguasai bola di babak kedua dan menciptakan sejumlah peluang emas. Tapi lagi-lagi kepemimpinan wasit mendapat protes keras pemain Persita yang merasa berhak mendapat dua hadiah penalti. 

Laga sempat terhenti lagi sebentar sekitar 10 menit sebelum usai. Sempat terdengar jawaban keras kapten Persita Egy Melgiansyah saat wasit bertanya apakah pemain Persita masih mau main. Kami mau main asal wasit bisa sportif, kata Egy.

Dengan kekalahan Persita, mungkin banyak warga Tangerang yang yakin dengan tudingan miring bahwa Kalteng Putra telah di-setting untuk menang. Menjadi PR bagi PSSI untuk meneliti kembali dari video pertandingan, apakah laga "hidup mati" tersebut sudah berlangsung fair untuk menepis tudingan miring itu.

Sementara itu pada laga setelah itu di malam harinya, PSS Sleman meraih tropi juara Liga 2 setelah membekuk Semen Padang 2-0. Gol bagi PSS dicetak oleh Christian Gonzales dan Rifal Lastori masing-masing pada menit 17 dan 25.

Pada acara penutupan Liga 2 2018 sekaligus juga terpilih Ichsan Pratama dari PSS sebagai pemain terbaik dan Indra Setiawan dari Mojokerto Putra sebagai pencetak gol terbanyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun