Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Memandang Bandung dari Puncak Menara Masjid Raya

5 September 2018   08:35 Diperbarui: 5 September 2018   08:46 447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lanskap Bandung dari menara Masjid Raya. Dok pribadi

Sebagai negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia, wajar kiranya bila Indonesia memiliki banyak sekali masjid yang megah. Bahkan bisa dikatakan, setiap kota seperti berlomba membangun masjid yang menjadi kebanggaan warganya dan sekaligus menjadi ikon dari suatu kota.

Di antara berbagai masjid megah tersebut, ada yang menaranya dapat digunakan publik untuk memandang segenap penjuru kota dari ketinggian. Sebagai contoh, Masjid Agung Jawa Tengah di Semarang dan Masjid Al Akbar di Surabaya, ramai dikunjungi publik di hari libur untuk naik ke puncak menara melalui lift yang tersedia.

Menara masjid raya dilihat dari menara yang satu lagi. Dok pribadi
Menara masjid raya dilihat dari menara yang satu lagi. Dok pribadi
Nah, di Bandung, tepatnya di alun-alun, terdapat Masjid Raya Bandung, yang mempunyai dua menara kembar, masing-masing dapat dinaiki pengunjung sampai ke lantai 19, dengan membayar Rp 7.000 per orang.

Sayangnya kondisi menara tidak begitu terawat. Mungkin hal ini juga yang menyebabkan animo pengunjung, di hari libur sekalipun, tidaklah banyak. Sebetulnya pemandangan yang tersaji dari atas menara, lumayan bagus, mengingat perkembangan kota Bandung yang demikian pesat.

Kepadatan kota terlihat jelas dari atas. Gedung-gedung tinggi yang mulai menjamur, tentu juga kelihatan. Bahkan dari menara yang satu, kita bisa melihat jelas menara yang kedua, kembarannya, dan juga melihat aneka bunga warna warni yang menghiasi taman di alun-alun tersebut.

pengunjung berselfie. Dok pribadi
pengunjung berselfie. Dok pribadi
Sekali lagi, kondisi yang kurang terwat membuat pengunjung tidak betah berlama-lama. Apalagi kaca jendela untuk memandang ke segala arah agak buram, pertanda jarang dibersihkan. Biasanya pengunjung hanya sekadar longok sana longok sini, mengambil beberapa foto, lalu turun kembali.

Sebaiknya, aset masjid yang sangat berharga tersebut dapat dikelola secara profesional dengan mengalokasikan dana pemeliharaan yang memadai. Kalau sekarang ini, sepertinya ada kesan setengah hati untuk mengoperasikannya. 

Toh, bila berhasil, di samping berkontribusi buat memperbanyak objek wisata di Bandung, sekaligus juga menjadi sumber dana bagi kegiatan masjid. Bila kondisinya terawat dengan baik, publik akan banyak yang tertarik, dan tidak rugi kalaupun tarif dinaikkan sedikit.

Ada pertanyaan yang menggelitik, kenapa susah sekali mencari contoh masjid megah di negara kita yang terpelihara dengan baik dalam jangka panjang. Di saat belum lama diresmikan atau sehabis direnovasi, sangat banyak pengunjung yang berwisata religi. Setelah itu berangsur-angsur sepi, selain sebagai tempat ibadah warga sekitar semata-mata. 

Alun-alun Bandung dari menara masjid. Dok pribadi
Alun-alun Bandung dari menara masjid. Dok pribadi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun