Mohon tunggu...
Irwan Rinaldi Sikumbang
Irwan Rinaldi Sikumbang Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer

menulis untuk menikmati kehidupan

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Artikel Utama

Cermat Berhitung Saat Mudik Lewat Jalan Tol

21 Mei 2018   15:02 Diperbarui: 21 Mei 2018   20:13 2271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: kompas.com/Syahrul Munir

Impian tersambungnya jalan tol yang menghubungkan Jakarta dan Surabaya tidak lama lagi akan terwujud. Bahkan jaraknya lebih jauh lagi, yakni dari Merak di Banten sampai Banyuwangi di Jawa Timur dengan jarak sekitar 1.000 km. Semangat yang menggebu-gebu dari Presiden Jokowi turut mempercepat irama pembangunan jalan tol tersebut.

Namun bagi mereka yang ingin menjajal jalan tol dalam rangka pulang mudik lebaran, pertengahan Juni 2018 mendatang, perlu mengetahui kondisi terakhir, karena sebagian ruas masih dalam tahap konstruksi, dan ada pula sebagian yang dalam tahap uji coba atau disebut juga uji laik fungsi.

Sedangkan terhadap ruas jalan tol yang telah beroperasi secara normal, perlu dicermati pula bahwa tarifnya relatif tidak murah. Setiap ruas punya tarif tersendiri beserta gerbang pembayaran tersendiri pula, dalam arti belum terintegrasi. Karena sistem pembayarannya memakai kartu, maka tentu kartunya harus dipastikan punya saldo yang mencukupi sebelum masuk jalan tol.

Berikut disajikan daftar tarif jalan tol dari Jakarta ke Surabaya: Jakarta-Cikampek Rp 15.000, Cikopo-Palimanan Rp 102.000, Palimanan-Kanci Rp 12.000, Kanci-Pejagan Rp 24.000, Pejagan-Pemalang (Brebes Timur) Rp 20.000, Brebes Timur-Pemalang (uji laik fungsi), Pemalang-Batang (tahap konstruksi), Batang-Semarang (tahap konstruksi), Semarang dalam kota Rp 5.000, Semarang-Salatiga Rp 32.000, Salatiga-Solo (tahap konstruksi), Solo-Ngawi (uji laik fungsi), Ngawi-Kertosono (Wilangan) Rp 52.000, Wilangan-Kertosono (tahap konstruksi), Kertosono-Mojokerto Rp 46.000, dan Mojokerto-Surabaya Rp 36.000. Tarif tersebut adalah untuk kendaran pribadi.

Dari daftar di atas, total tarif yang harus dibayarkan dari Jakarta ke Surabaya adalah sebesar Rp 344.000. Cukup besar bukan?  Bahkan kalau semua ruas jalan telah beroperasi, diperkirakan tarifnya lebih dari Rp 600.000. Tarif sebesar itu bisa terasa menguntungkan pengguna jalan tol bila mampu memacu kendaraannya minimal dengan rata-rata kecepatan sekitar 80 km per jam.

dok. tempo.co
dok. tempo.co
Nah, masalahnya justru di situ. Jika semua orang berpikiran bahwa lewat jalan tol pasti akan lebih cepat sampai di tempat tujuan, dan saat berangkatnya di hari yang sama, maka penumpukan kendaran akan sangat luar biasa yang bisa mengakibatkan stuck, tidak bisa bergerak sama sekali. 

Ingat peristiwa pada momen lebaran 2016 yang lalu? Terjadinya macet yang horor sepanjang 33 km menjelang pintu keluar di Brebes, yang terkenal dengan sebutan Brexit, alias Brebes exit.  Memang saat itu ruas tol Pejagan-Brebes dikebut pengerjaannya agar saat menyambut lebaran sudah bisa dilewati meskipun dengan status uji laik fungsi. 

Para pemudik sangat bersemangat ingin menjajal jalan tol baru. Akibatnya cukup fatal, ada 12 orang korban jiwa karena kelelahan atau karena sudah punya penyakit bawaan. Bantuan pertolongan terhalang karena mobil ambulans sulit mencapai lokasi. (detiknews 5/7/2016).

Kemacetan juga biasanya terjadi menjelang tempat istirahat. Soalnya di ruas jalan tol baru, rest area yang ada sangat terbatas, sehingga begitu ketemu sebuah rest area, semua pada singgah untuk mengisi babah bakar, ke toilet, salat, makan, sekalian sejenak beristirahat.

Jadi, mumpung lebaran masih tiga minggu lagi, bagi yang sudah berancar-ancar pulang mudik lewat tol, berhitunglah secara cermat. Tidak saja menyangkut biaya tol, bahan bakar, dan sebagainya, tapi juga menghadapi kemungkinan macet di beberapa titik.

Tak ada jalan lain, para pemudik harus rajin memantau situasi, dan pengelola jalan tol juga diharapkan peranannya dalam memberikan informasi situasi jalan tol, yang ter-update dari waktu ke waktu. Jangan sampai semua kendaraan dibiarkan masuk, padahal setelah itu sudah macet parah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun