Bagi masyarakat di area Kota Malang, khususnya dari kalangan mahasiswa, yang memerlukan solusi terpercaya terkait handphone bekas, nama Dhafin Store tentu sudah tidak asing lagi. Di tengah pasar handphone bekas yang sering kali dipenuhi ketidakpastian bisnis, Dhafin Store berhasil memposisikan diri sebagai rujukan utama bagi orang yang ingin membeli atau menjual handphone bekas mereka. Keunggulannya tidak hanya mencakup transaksi jual-beli, tetapi juga layanan tukar tambah, sehingga menjadikannya sebuah bisnis terintegrasi untuk berbagai kebutuhan customer. Klaim ini juga didukung oleh ratusan ulasan positif serta rating tinggi di berbagai platform digital, mulai dari Google Maps hingga marketplace seperti Tokopedia.
Banyak yang mungkin tidak menyangka bahwa kesuksesan Dhafin Store yang kini viral di ranah media sosial mulai dari Instagram dan TikTok sejatinya berawal dari sebuah langkah bisnis yang sederhana. Pada saat mulai berdiri, operasional bisnis ini bermula dari kediaman pribadi sang pemilik yang berlokasi di Jalan Papa Merah No. 5, Kecamatan Lowokwaru. Usaha ini secara resmi didirikan pada tanggal 2 Februari 2020, dengan memulainya dari skala rumahan. Kini, setelah lebih dari lima tahun beroperasi dan mencapai popularitas yang signifikan, Dhafin Store tetap memilih ekspansi bisnis yang unik.
Alih-alih mengadopsi strategi ekspansi konvensional dengan membuka berbagai cabang fisik, Dhafin Store justru memfokuskan seluruh sumber dayanya untuk memperkuat infrastruktur digitalnya, dengan pusat operasional utamanya yang tetap berlokasi di kediaman yang sama. Keputusan ini menurut pemilik bisnis bisa menjadi bukti bahwa dalam era digital sekarang, lokasi fisik tidak lagi menjadi fokus utama dalam menjangkau customer, melainkan kemampuan jangkauan untuk menarik customer yang harus diperhatikan, untuk itulah starategi bisnis Dhafin Store berfokus pada kehadiran di platform seperti Instagram dan TikTok.
Di balik nama besar Dhafin Store, terdapat seorang sosok pemuda bernama Muhammad Dhafin Setiansyah. Saat ini, Dhafin berusia 22 tahun dan tengah menempuh pendidikan tingginya sebagai mahasiswa S1 jurusan Psikologi di Universitas Muhammadiyah Malang. Jiwa wirausahanya ternyata sudah terasah jauh sebelum ia terjun ke dunia handphone bekas. Sewaktu masih menempuh pendidikan di pesantren, ia sudah pandai melihat peluang dengan menjadi reseller makanan ringan seperti keripik dan kerupuk, yang ia pasarkan kepada teman-temannya di lingkungan pesantren.
Lalu, apa yang mendorong seorang mahasiswa psikologi dengan latar belakang berdagang makanan ringan untuk banting setir ke bisnis handphone bekas? Alasannya ternyata sangat relevan dengan kehidupannya sebagai mahasiswa. Dhafin melihat banyak teman di sekelilingnya yang seringkali dihadapkan pada dua masalah utama: kebutuhan mendesak untuk mendapatkan uang tunai dengan cepat, atau keinginan untuk meng-upgrade perangkat mereka namun terhalang dana. Handphone, sebagai aset yang hampir dimiliki semua orang, menjadi jawaban dari masalah tersebut. Ia melihat sebuah celah pasar yang besar untuk menyediakan platform bagi teman-temannya yang ingin menjual HP mereka dengan harga pantas atau mencari handphone bekas yang berkualitas.
Adapun pemilihan nama Dhafin Store sendiri bukanlah tanpa alasan. Dhafin ingin membangun sebuah bisnis yang reputasinya melekat langsung pada nama pribadinya. Menurutnya, menggunakan namanya secara langsung, dapat mengirimkan pesan kepada setiap pelanggan bahwa "atas namanya pribadi dia berani menjamin integritas dan kualitas dari setiap layanan yang diterima." Langkah ini terbukti sangat efektif dalam membangun kepercayaan personal dengan para pelanggannya.
Karena menjalankan bisnisnya sembari menempuh studi, Dhafin banyak belajar secara otodidak. Kombinasi antara kemauan untuk bekerja keras dan pemahamannya dari menjalankan bisnis sebelumnya akhirnya menjadi kunci yang berhasil membesarkan Dhafin Store. Terlepas dari itu, dukungan dari para customer, yang ia anggap sebagai 'rekan' atau 'kawan', juga sangat berpengaruh terhadap perkembangan usahanya. Meskipun berjalan otodidak, Dhafin sadar pentingnya standar pelayanan, terutama dalam hal kejujuran dan transparansi. Dhafin tidak pernah berpuas diri karena akan membuatnya terlena dan termakan oleh pesaing. Ia menyadari bahwa dunia digital dan tren handphone terus bergerak, berputar seperti roda. Baginya, Dhafin Store harus terus bergerak mengikuti zaman, tidak melawan arus, tetapi juga cerdas memanfaatkan setiap gelombang perubahan.
Kunci dari strategi cerdas Dhafin Store terletak pada strategi kontennya yang terbangun dalam sebuah ekosistem digital yang solid. Masing-masing platform memiliki peran spesifik namun saling mendukung. Instagram (@dhafin.store_) diposisikan sebagai "etalase digital". Di sini, konten disajikan secara profesional: foto produk yang jelas, spesifikasi lengkap, dan harga yang ditawarkan. Serta, penggunaan highlight story dengan label "SOLD OUT" bukan hanya berfungsi sebagai arsip, tetapi juga sebagai bukti bahwa produknya laku keras dan diminati oleh customer.