Mohon tunggu...
irwan Efendi
irwan Efendi Mohon Tunggu... Mahasiswa

Mahasiswa Politik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Program MBG: Antara Bergizi Atau Beracun

13 Oktober 2025   23:42 Diperbarui: 13 Oktober 2025   23:42 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Program Makan Bergizi Gratis

Pemerintah resmi meluncurkan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yaitu pada 6 Januari 2025, dengan pelaksanaan dilakukan bertahap hingga mencakup keseluruh jenjang pendidikan mulai dari PIAUD hingga SMA/sederajat dengan mencapai seluruh kabupaten/kota di Indonesia. Presiden Prabowo Subianto menyatakan pada HUT ke-17 Gerindra di Sentul yaitu optimis program MBG ini akan menjangkau lebih banyak penerima manfaat.

Program Makan Bergizi Gratis ini merupakan bentuk usaha Pemeriintah dalam meningkatkan sumber daya manusia dengan menguatkan gizi bagi anak sekolah. Melihat acuan ke negara lain Presiden yakin bahwa MBG ini banyak sekali manfaatnya untuk anak sekolah, berdasarkan studi word bank pada tahun 2024 pemberian makan bergizi dapat meningkatkan kehadiran, tingkat partisipasi, serta mengurangi malnutrisi atau stanting.

Program ini sebenarnya baik untuk siswa/i sekolah tentu program ini harus dijalankan dengan sebaiknya dengan memperhatikan bahan dan kualitas makanan yang diberikan, tapi sayangnya program yang baik ini belum terlalu baik implementasinya oleh karna itu banyak terdapat siswa/i yang di duga keracunan oleh MBG. Dilansir dari Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) bahwa pertanggal 12 Oktober 2025, lima provinsi dengan korban keracunan MBG terbanyak yaitu: Jawa Barat mencapai 4.125 korban, Jawa Tengah mencapai 1.666 korban, DIY mencapai 1.053 korban dan NTT mencapai 800 korban.

Tidak hanya itu kini Sumatera Barat juga sudah ada korban yang diduga di akibatkan oleh MBG, dilansir dari media Tempo kasus keracunan di Sumatera Barat itu sudah mencapai 112 orang. Baru ini juga terjadi keracunan yang diduga diakibatkan oleh MBG yaitu di Kota Padang Panjang yaitu pada tanggal (7/10/2025). Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Muji Surwanto menyampaikan kronologisnya " Beberapa siswa SDN 09 dan SMPN 3 mengalami muntah satu kali, pusing, dan mual. Total ada 11 orang, dan hingga malam jumlah yang dibawa ke IGD mencapai 28 orang. Hasil pemeriksaan menunjukan sebagian besar mengalami peradangan ringan. Semua siswa pada hari itu juga sudah dalam kondisi stabil dan bisa dipulangkan" ujarnya pada Jumat (10/10/2025).

Tentu Pemerintah tidak boleh mengabaikan kejadian demi kejadian keracunan ini, tentu pemerintah tidak bisa hanya meminta maaf lalu membela diri. Program ini patut diperhatikan segala aspeknya baik dari sisi makanan sampai kebersihan wadahnya. Semua pihak harus menjalankan tugas dengan baik agar tujuan dari Pemerintah untuk MBG ini dapat terhujud. Tentu Pemerintah juga meninjau dan menimbang kembali program ini, selain mengatasi keracunan yang terjadi apakah tidak sebaiknya Pemerintah lebih mempriortaskan daerah yang tertinggal terlebih dahulu?, selain meningkatkan gizi pemerintah juga harus memperhatikan keadaan masyarakat yang kurang dalam ekonominya sehingga saat diberikan MBG ini mereka akan bahagia. Pemerintah harus berani menggambi keputusan serta menegur semua pihak yang lalai dalam tugas untuk menjalankan MBG ini, sehigga semua berjalan dengan baik dan manfaat dari MBG ini dapat dirasakan semua pihak.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun