Mohon tunggu...
Irwan E. Siregar
Irwan E. Siregar Mohon Tunggu... Jurnalis - Bebas Berkreasi

Wartawan freelance, pemerhati sosial dan kemasyarakatan.

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Hukuman Mati Terbukti Timbulkan Efek Jera

8 Maret 2022   17:22 Diperbarui: 14 Februari 2023   09:44 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi hukuman mati. (sumber: via kompas.com)

Dalam setahun, kasus turun menjadi 106 pada tahun 1974, dan terus menurun tajam di tahun-tahun berikutnya. "Pelanggaran semacam itu sekarang sangat jarang, dengan hanya tiga kasus yang dilaporkan sejak tahun 2000," katanya.

Menyikapi masalah hukuman mati untuk narkoba, Shanmugam mengatakan kementerian yang dipimpinnya telah melakukan penelitian terhadap orang-orang dari tempat-tempat di wilayah di mana sebagian besar pengedar narkoba yang ditangkap berasal. Sembari menjelaskan ini bukan orang-orang di Singapura. Namun tidak disebutkan berasal dari mana.

Sekitar 82 persen dari mereka yang disurvei percaya bahwa hukuman mati di Singapura membuat orang tidak mau melakukan kejahatan serius. Sekitar 69 persen mengatakan hukuman mati lebih efektif daripada penjara seumur hidup dalam mencegah orang melakukan kejahatan serius. Dan sekitar 83 persen mengatakan hukuman mati membuat orang tidak ingin mengedarkan narkoba dalam jumlah besar di Singapura.

Dia juga mengungkapkan dalam studi lain yang dilakukan MHA pada tahun 2018, ditemukan bahwa terpidana pengedar narkoba sangat sadar akan hukuman mati. "Dan ini telah mempengaruhi perilaku perdagangan narkoba mereka," katanya.

Shanmugam mengatakan salah satu pedagang dalam penelitian ini mengatakan dia tahu dengan sangat jelas bahwa jika dia tertangkap memperdagangkan dalam jumlah kecil, dia hanya akan masuk penjara karena perdagangan.

Tetapi jika dia tertangkap dengan jumlah yang lebih besar, dia akan menghadapi risiko hukuman mati. "Jadi dia memperdagangkan di bawah ambang batas," katanya.

Menteri Shanmugam menambahkan bahwa obat-obatan mempengaruhi lebih dari yang dipikirkan pelaku. Dampak narkoba pada anak-anak yang tidak bersalah, dan bayi jarang dibahas. "Pengedar narkoba mendapat untung dari menghancurkan anak-anak ini dan keluarga mereka. Di mana simpati kita harus ditempatkan?" tanya Shanmugam dengan jengkel. (irwan s. siregar)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun