Mungkin beberapa rekan-rekan pembaca kecuali yang berdomisili ataupun lahir dan besar di sumatera utara, hanya mengenal danau toba melalui media televisi, radio, internet dan dari mulut kemulut. Beberapa rekan-rekan pembaca bila ditanya bagaimana danau toba itu, saya takin pasti bisa menjawab minimal tahu kalau danaunya sangat luas dan menjadi salah satu danau terluas di dunia dan terluas di asia tenggara dan yang memiliki satu pulau ditengahnya yang dikenal dengan nama pulau samosir yang menjadikan danau ini lebih unik, hanya sebatas itu saja.
Menurut orang tua terdahulu (kami), danau toba cerbentuk ada sejarah rakyatnya dan banyak versi sesuai dengan kampung masing-masing. Namun saat ini saya mengajak pemabaca sekalian untuk melihat melalui sejarah berdasarkan fenomena alam dan menurut teori yang bisa di terima oleh semua pihak.Â
Menurut sumber (Wikipedia), Danau toba merupakan danau yang terbentuk dari fenomena alam sekitar puluhan ribu tahun yang lalu dimana terjadi letusan gunung berapi yang sangat besar. Danau toba memiliki Panjang pantai sekitar 100 km dan tersebar di 7 kabupatenyaitu : Simalungun (kampung saya), Toba Samosir (kampung Ibu saya), Tapanuli Utara (Oppung saya), Humbang Hasundutan, Dairi, Karo, dan Samosir.Â
Kedalamannya diperkirakan 450-505 meter (bagian terdalam). Sekarang bagi rekan-rekan pembaca yang belum pernah kesana bisa sekalian membayangkan bagaimana luasnya danau ini yang menurut beberapa turis yang sudah pernah berkunjung kesana bahkan sudah menyerupai lautan. Betul sekali rekan-rekan sekalian.Â
Saya yang merupakan putra daerah simalungun yang sudah ratusan kali melihat danau toba masih merasa takjub akan ciptaan Tuhan yang satu itu. Bahkan sampai saat ini juga setelah belasan tahun menetap di pulau jawa, setiap saya pulang ke kampung halaman pasti selalu menyempatkan diri untuk mampir setidaknya melintas di pesisir danau toba.Â
Apalagi kalau kita melihat danau toba dari titik pemandangan tertinggi yang sekarang ini terkenal banyak di media sosial yaitu Bukit Simarjaruntung yang merupakan titik/tempat tertinggi dan mempunyai pandangan yang luas terhadap danau toba,sehingga anda akan semakin takjub menyaksikannya.
Kemudian bila sudah menjelajahi pesisir danau toba, anda bisa menyeberang ke pulau samosir yang bisa dilakukan dari beberapa pelabuhan di beberapa kabupaten. Jika anda hendak menyeberang sekaligus dengan membawa kendaraan roda 4, ada banyak pilihan menuju ke pulau samosir.
Ada yang melalui pelabuhan di kota parapat, ada yang melalui pelabuhan di balige dan juga tiga ras. Namun apabila traveler hanya ingin menyeberang tanpa membawa kendaraan atau sekedar membawa kendaraan roda dua, maka penyeberangan yang tersedia lebih banyak lagi.
Di Pulau samosir anda akan menemukan suasana menyatu dengan alam serta menemukan banyak sekali peninggalan bersejarah seperti kuburan/makam yang memberikan chiri kas daerah tersebut, ada juga rumah adat, patung sigale-gale, kampung-kampung tempo dulu, rumah peninggalan para raja-raja batak, dan lain-lain.
Sehingga danau toba, pulau samosir dan daerah disekitarnya memang pantas untuk mendapat perhatian lebih untuk dikembangkan.