Edited to add: Jumlah pemain asing di Al Nassr saat ini adalah sembilan orang, sehingga melebihi kuota satu orang. Itu karena Jaloliddin Masharipov sudah kembali dari masa pinjam di Uni Emirat Arab. Sehingga, Al Nassr harus melepas salah satu pemain asing, sehingga Cristiano Ronaldo bisa tampil.
Dengan hadirnya Cristiano Ronaldo di klub Arab Saudi, Al Nassr, berarti menambah perbendaharaan pemain asing di liga negeri itu, Saudi Professional League (SPL). Ronaldo tidak hanya menjadi pemain asing terbeken, namun juga termahal sepanjang sejarah SPL.
Kehadiran Ronaldo juga membuat jumlah pemain asing di Al Nassr, klub yang bermarkas di Riyadh, kini genap delapan orang, sesuai dengan kuota yang ditetapkan oleh Saudi Arabian Football Federation (SAFF).
Sebenarnya, Al Nassr memiliki sembilan pemain asing, termasuk Ronaldo. Namun, satu pemain asing, Jaloliddin Masharipov, sedang dipinjamkan ke klub Uni Emirat Arab, Shahab Al Ahli. Masharipov, pemain sayap asal Uzbekistan, dikontrak Al Nassr sejak Desember 2020 dan dipinjamkan ke Shahab Al Ahli sejak Januari 2021.
Dengan demikian, Al Nassr memakai semua kuota pemain asing, yaitu delapan orang, seperti halnya beberapa klub anggota SPL lainnya musim ini, yaitu Abha, Al Adalah, Al Ettifaq, Al Fateh, Al Hilal, Al Ittihad, Al Raed, Al Shahab, Al Tai, Al Wehda, dan Damac. Berarti dari 16 peserta SPL musim ini, hanya tiga klub yang tidak memiliki delapan pemain asing, yaitu Al Batin (dua pemain), Al Fayha (tujuh pemain), dan Al Taawoun (tujuh pemain).
Pemain asing lain di Al Nassr untuk musim 2022-23 adalah striker Vincent Aboubakar (Kamerun), gelandang Pity Martinez (Argentina), bek Ghislain Konan (Pantai Gading), gelandang Luiz Gustavo (Brasil), bek Alvaro Gonzalez (Spanyol), kiper David Ospina (Kolombia), dan striker Talisca (Brasil).
Sebenarnya, delapan orang pemain asing di SPL juga tidak lazim di antara negara anggota GCC (Gulf Cooperation Council). Selain Arab Saudi, anggota GCC adalah Bahrain, Kuwait, Oman, Qatar, dan Uni Emirat Arab.
Mereka semua masih memakai kuota 3 plus 1, yaitu satu pemain harus dari Asia dan tiga dari berbagai belahan dunia lain. Itu sesuai dengan aturan Asian Football Federation (AFC).
SPL semula juga memakai kuota 3 plus 1 itu, namun sejak musim 2017-18, SAFF memutuskan untuk memberlakukan enam pemain asing. Lalu, menurut berita dari Goal, per Januari 2018, SAFF memutuskan untuk menaikkan kuota menjadi tujuh pemain. Pada hari pertandingan, hanya enam pemain yang boleh masuk starting XI, dengan satu pemain sebagai cadangan.
Kemudian, menurut Arab News, pada Januari 2022, SAFF melakukan pertemuan dengan semua pemilik SPL untuk membahas penambahan (lagi) jumlah pemain asing menjadi delapan orang dan itu berlaku pada musim ini.
Tidak cukup hanya di dalam negeri, SAFF juga mengajukan usul kepada AFC untuk menambah jumlah pemain asing di Liga Champions Asia. Semula jumlah pemain asing memakai pola 3 plus 1 yang berlaku hingga musim 2022.
Dan, menurut Arab News, proposal itu disetujui pada November 2021. Jumlah pemain asing yang didaftarkan untuk kompetisi Liga Champions Asia bertambah dan berlaku sejak 2023.
Yang membuat SAFF gembira adalah AFC mengizinkan berapa pun jumlah pemain asing yang dimiliki klub peserta Liga Champions Asia untuk didaftarkan.
"Aturan yang ada, kuota 3 plus 1, masih berlaku hingga 2022. Komite setuju untuk menghapus plafon itu. Setiap klub diizinkan untuk mendaftarkan semua pemain asing yang dimiliki, sesuai dengan aturan liga domestik masing-masing," demikian pernyataan AFC.
Tentu saja, bukan berarti klub Arab Saudi boleh menurunkan semua pemain asing dalam starting XI. Menurut aturan, hanya empat orang yang diizinkan, yang lain sebagai cadangan.
Musim 2022 Liga Champions Asia sedang berlangsung saat ini, dimulai pada 7 April 2022 dan berakhir pada 6 Mei 2023. Sedangkan musim berikutnya, 2023-24, akan dimulai pada 18 September 2023 hingga 18 Mei 2024. Penjadwalannya jadi mirip dengan Liga Champions Eropa. Pada musim 2023-24, aturan baru tentang jumlah kuota pemain asing yang boleh didaftarkan di Liga Champions Asia akan mulai berlaku.
Al Hilal adalah klub Arab Saudi yang paling sering menjadi juara, yaitu empat kali, yang juga merupakan rekor di Asia. Klub Arab Saudi lain yang pernah menjadi juara adalah Al Ittihad (2 kali). Sedangkan Al Nassr menjadi runner-up pada 1995, lalu Al Shahab juga menjadi runner-up pada 1992-93.
