Mohon tunggu...
Dian S. Hendroyono
Dian S. Hendroyono Mohon Tunggu... Freelancer - Life is a turning wheel

Freelance Editor dan Penerjemah Kepustakaan Populer Gramedia | Eks Redaktur Tabloid BOLA | Eks Redaktur Pelaksana Tabloid Gaya Hidup Sehat | Eks Redaktur Pelaksana Majalah BOLAVAGANZA | Bekerja di Tabloid BOLA Juli 1995 hingga Tabloid BOLA berhenti terbit November 2018

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Antara Qatar, Les Parisiens, El Barca, dan Piala Dunia 2022

13 Agustus 2021   08:00 Diperbarui: 13 Agustus 2021   08:00 575
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Paris Saint-Germain, klub Prancis yang bukan milik Prancis. (Foto: Bitcoinist Online)

Menurut The Guardian, Javier Faus, wakil presiden Barcelona untuk ekonomi dan presiden pada 2013 mengatakan bahwa dengan uang kontrak itu, Qatar Airways tidak hanya bisa memasang logo di dada pemain, namun juga di fasade Stadion Camp Nou, di kursi-kursi stadion, serta: "Akan selalu ada tempat untuk mereka di museum".

Kira-kira bersamaan dengan kontrak Qatar Foundation dengan Barcelona, QSI membeli Paris Saint-Germain pada Mei 2011. Sebelum berkelana di dunia sepak bola bersama Barcelona dan PSG, Qatar terlebih dahulu terpilih menjadi tuan rumah Piala Dunia 2022 pada 2 Desember 2010.

Namun, sebelum Qatar terpilih menjadi tuan rumah PD 2022 dan QSI mengakuisisi PSG, ada kisah makan siang yang dilakukan oleh presiden Prancis waktu itu, Nicolas Sarkozy, bersama Michel Platini, presiden UEFA, dan Tamim bin Hamad Al Thani, yang mendirikan QSI pada 2005 dan sekarang menjadi Emir Qatar.

Platini sudah tahu bahwa Sarkozy ingin agar QSI membeli PSG. Selain itu, Platini juga tahu bahwa ia "diminta" untuk memilih Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022, namun membantah bahwa presiden Prancis mempengaruhi suara pilihannya untuk Qatar.

Putra Platini, Laurent, ketika itu juga ditawari kerja menjadi chief executive Burrda, perusahaan pakaian olahraga yang dimiliki oleh QSI. Platini mengatakan tawaran kerja itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan fakta ia menjatuhkan plihannya untuk Qatar.

Menurut BBC, pada Juni 2019, Platini diperiksa soal vote yang dilakukannya untuk memilih Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022. Platini dianggap memberikan "hadiah" sebagai tuan rumah untuk Qatar.

Entahlah, apakah acara makan siang tripartit yang tadi disebutkan ada hubungannya dengan Piala Dunia 2022.

Yang pasti, Qatar belum kelar berinvestasi di sepak bola. Tidak jelas apa motif negeri itu, mengapa mereka memilih sepak bola.

Kalau menurut saya, Qatar itu kelebihan duit. Olahraga adalah salah satu jalan untk mereka unjuk taring, namun mereka harus mereka harus memilih satu cabang yang penggemarnya tersebar di seluruh dunia: Sepak bola.

Sebagai negara, ukuran Qatar tidak ada apa-apanya. Mau gede-gedean ukuran? Jelas Qatar tidak mau. Luas negara mereka hanya 11.581 km persegi. Kalau di Indonesia, luasnya mirip-mirip dengan Jabodetabek yang punya luas 11.037 km persegi.

Dari segi jumlah penduduk, Qatar tidak ada apa-apanya dibanding Jabodetabek. DKI Jakarta saja berpopulasi lebih dari 11 juta orang menurut catatan 2020. Sementara Qatar hanya berpenduduk 2,8 juta jiwa pada tahun yang sama, hanya sedikit lebih banyak dibanding Kota Bekasi yang diisi oleh 2,34 juta orang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun