Mohon tunggu...
Irsya tursina putri
Irsya tursina putri Mohon Tunggu... Seniman - Mahasiswi

Ilmu Hubungan Internasional Universitas Potensi Utama

Selanjutnya

Tutup

Money

Kajian Ekonomi Internasional: Perdagangan Internasional

24 September 2020   08:12 Diperbarui: 24 September 2020   08:18 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Perdagangan internasional sangat berperan penting dalam memenuhi kebutuhan negara-negara yang ada di  dunia. Jikalau terjadinya perdagangan internasional, hal yang diperlukan adalah devisa. Perdagangan internasional sendiri dapat diartikan sebagai perdagangan antar negara  atau lintas negara, yang terdapat ekspor dan impor di dalamnya. Perdagangan internasional sudah menjadi hal yang sangat penting dalam perekonomian di setiap negara dan guna mensejahterakan rakyatnya sendiri.

Perdagangan internasional juga memiliki banyak peran yang penting karena suatu negara sudah dipastikan tidak dapat memenuhi semua kebutuhan dalam negeri. Perdagangan internasional dapat diartikan sebagai kegiatan ekspor dan impor yang dilakukan oleh masyarakat di era globalisasi untuk memenuhi kebutuhan sehari- harinya. Ekspor dan impor pun menjadi hal yang krusial dalam memperbaiki perekonomian negara. 

Dan devisa yang dihasilkan dari kegiatan ekspor akan dipergunakan untuk membayar biaya kegiatan impor, bahan baku serta barang modal  Perdagangan Internasional, Namun hal negatifnya adalah setiap Negara wajib menyediakan Barang yang sudah ditetapkan di dalam perjanjian Perdagangan Internasional. Hal yang sangat dominan adanya Kerjasama Internasional adalah karena pertamanya rasa saling memenuhi kebutuhan antar negara yang terlibat perdangangan itu sendiri. Baik negara pembeli maupun negara penjual yang ada di dalam kegiatan ini, kemudian, negara tersebut akan mendapatkan keuntungan, terkhususnya penjual.

Tujuan dari kegiatan ekspor dan impor adalah keinginan untuk memperoleh keuntungan. Faktanya harga barang-barang yang berasal dari luar negeri cenderung lebih mahal dibandingkan yang ada di dalam negeri, dan apabila tidak lebih mahal, maka eksportir tidak akan tertarik untuk melakukan pengeksporan barang yang bersangkutan. Tanpa adanya kondisi itu, kegiatan ekspor tidak akan menghasilkan keuntungan. Dengan adanya ekspor, maka pemerintah akan memperoleh pendapatan seperti berupa devisa. Dan Semakin banyak ekspor semakin besar pula devisa yang didapatkan oleh negara.

Faktor yang menjadi alasan suatu negara ingin melakukan kegiatan ekspor dan impor barang adalah adanya potensi yang berlebih yang dimiliki oleh suatu Negara, seperti dalam bidang teknologi, kesehatan dsb dan kemudian Negara tersebut hendak menggunakan serta memanfaatkan potensi tersebut. 

Melakukan kegiatan ekspor dan impor tadi adalah salah satu cara agar dapat bersaing secara global dan menghasilkan produk yang berkualitas. Hal yang terpenting adalah lebih efisien jika dibandingkan dengan negara yang lambat akan IPTEK-nya. Hal ini dapat terjadi karena adanya pemanfaatan teknologi yang sangat hemat menggunakan biaya produksi dan bisa menghasilkan barang yang lebih banyak. 

Selanjutnya adanya rasa ingin Memperluas Pasar dan keinginan untuk menambah keuntungan. Hal yang mungkin terjadi karena banyak nya barang produksi pada suatu negara (surplus) dan berkurangannya uang kas di dalam suatu negara (defisit) dan hal ini bisa terjadi karena adanya sumber daya alam dan kemajuan antar negara yang berbeda-beda. 

Surplus terjadi dapat mengakibatkan negara yang bersangkutan akan memilih untuk menjual hasil produknya ke negara lain, sedangkan negara yang sudah mengalami defisit akan sangat setuju untuk membeli barang dari luar negeri dengan cara melalui perdagangan Internasional.

Yang terakhir adanya dua,blok perdagangan ditujukan untuk negara negara yang membuat perjanjian,contohnya seperti negara yang membuat blok perdagangan, maka custon union,pajak-pajak yang masuk dari barang barang negara lain yang masuk,maka  biaya Beacukai nya akan dikurangi, hal ini akan sangat berfositif untuk menumbuhkan ekonomi dan menambah iklim ivestasi.

Efek buruk nya dapat berdampak untuk negara pengekspor,hal utama yang akan terjadi jika negara belum siap atau memiliki kompetensi yang kurang signifikan untuk mengikuti dan bersaing dalam perdagangan bebas maka negara tsb akan mengalami kerugian yang bisa dan akan membuat pertumbuhan Industri dalam negeri terhambat. Jika suatu negara belum memenuhi standart kerjasama internasional maka tidak menutupkemungkinan pelaku usaha yang di dalam negeri akan tersingkirkan.

Perdagangan internasional diibaratkan seperti pisau bermata dua. Di satu sisi, dapat menjadi alat untuk memajukan perekonomian suatu Negara dan di sisi lain dapat dipandang sebagai ancaman yang nyata bagi Negara yang tidak bersiap secara utuh dalam menghadapi persaingan internasional. Negara-negara dituntut untuk selalu siap dalam menghadapi persaingan agar tidak tertinggal dan berusaha untuk membuka diri.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun