Mohon tunggu...
Irsyadul Umam
Irsyadul Umam Mohon Tunggu... Petani - Pelajar dengan keseharian ngopi dan sedikit melihat lingkungan sekitar

Corat Coret di toilet

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Menanam Cabai, Produktif di Masa Pandemi

20 Juni 2020   15:08 Diperbarui: 20 Juni 2020   15:15 322
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Perumahan Citramas Raya Malang ( 20/6) | Dokpri

Sudah bosan di rumah saja bukan? Kegiatan apa yang kalian lakukan selama pembatasan sosial akhir-akhir ini?

Musibah multinasional covid-19 memaksa kita melakukan pergeseran sosial. Jika sebelum covid mewabah, akhir pekan seringkali kita gunakan ajang wisata ke pantai, air terjun, pergi ke mall, atau sekadar melepas penat dengan kongkow-kongkow bersama rekan lama di warung kopi.

Dengan adanya social distacing dan kampanye besar-besaran pemerintah #dirumahsaja jangan sampai membuat kita menjadi pemalas. Banyak sekali kegiatan yang dapat dilakukan selain makan, tidur, kemudian makan lagi dan tidur lagi. Jika itu yang kita lakukan terus-menerus jangan salahkan berat badan anda mengembang. Kondisi pipi kian tak terkondisikan. 

Saya mau berbagi kisah kegiatan produktif di tengah pandemi covid-19. Akhir akhir ini saya memulai menanam cabai di polybag. Orientasinya bukan keuntungan market, ini hanya untuk mengisi waktu luang dan penghilang stres. Jangan sampai tingkat kestresan di masa pandemi meningkat. Mudah sekali, kita semua dapat melakukanya tanpa terbatas lahan dan kondisi alam. Soalnya cabai sangat mudah  menanamnya.

Memulai Bertani Cabai

Sampai artikel ini saya tulis, cabai saya masih berumur 2 minggu setelah pemindahan dari tempat penyemaian benih. Wahana dan langkah yang digunakan sangat mudah dan dapat dicari dimanapun. Rencanaya, saya akan terus berkabar kepada pembaca setiap fase pertumbuhan si doi.

Mari kita mulai, sebelumnya kita memperlukan niat. Kenapa niat? Karena rahasia dari membudidaya cabai adalah kecintaan saudara semua terhadap tanaman yang ditanam. Jika dengan niat budidaya yang kuat, maka akan tumbuh selain benih cabai juga benih cinta. Sehingga komitmen merawat akan tinggi. Setia tak terganti kata Thomas Arya dan Elsa Pitaloka.

Langkah awal adalah menentukan benih. Jika hendak memperoleh hasil yang bagus bisa membeli bibit hibrida dari Thailand atau Taiwan di toko pertanian terdekat. Kalau tidak, bibit-bibit produksi lokal yaitu bibit varietas lokal banyak berasal dari rembang, Kudus, hingga Tanah Karo, Sumatera Utara juga memeiliki kualitas baik.

Kendati kita tidak bisa mengakses bibit hibrida atau varietas lokal yang  siap tanam, kita bisa membuat bibit sendiri secara manual seperti yang saya lakukan. Ambilah cabai yang ada di dapur, usahakan memilih cabai yang masih bagus. Kemudian jemur beberapa hari hingga benar -benar kering. Kemudian ambilah biji-biji yang ada didalamnya.

Saya jelaskan lebih lanjut bahwa penanaman cabai harus disemai di wahana penyemaian. Terpisah, jangan  ditanam secara langsung di polybag. Kenapa demikian? Proses penyemaian ini gunanya untuk menyeleksi pertumbuhan benih, memisahkan benih yang tumbuhnya kerdil, cacat atau berpenyakit. Selain itu juga untuk menunggu kesiapan bibit sampai cukup tahan ditanam di tempat yang lebih besar.

Membuat wahana penyemaian bisa di pollybag atau petakan yang tanah. Caranya buat petakan tanah dengan ukuran secukupnya, campurkan kompos dengan tanah lalu aduk hingga rata. Butiran tanah dibuat sehalus mungkin agar perakaran bisa menembusnya dengan mudah. Buat ketebalan petakan tersebut 5-10 cm, diatasnya buat larikan dengan jarak 10 cm.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun