Sebagai generasi 90an boleh dibilang saya beruntung karena telah mengalami banyak sekali perubahan tren yang terjadi. Mulai dari permainan anak tradisional macam main bola bekel dan ular tangga sampai main virtual reality yang menggunakan kacamata besar ala scuba diving.
Mulai dari baca majalah sampai baca e-book. Mulai dari ngetik di komputer yang masih berkonde sampai akhirnya punya laptop sendiri.
Mulai dari nonton dengan televisi layar cembung sampai bisa nonton dengan televisi layar datar ultra HD.Â
Mulai dari mengantre untuk teleponan di wartel (Warung Telepon) sampai akhirnya punya handphone yang bisa dibawa ke mana-mana. Dan mulai dari pakai handphone monophonic sampai polyphonic dan akhirnya berganti smartphone.
Jadi boleh dikatakan saya dan generasi 90an lainnya sudah mengalami zaman dulu sampai zaman canggih. Teknologi komunikasi seperti telepon adalah salah satu teknologi yang menurut saya paling cepat berubah. Secepat berubahnya rasa ini padamu. Halaahhh!!
Seperti yang sudah saya singgung tadi, dulu saya masih ketemu yang namanya pager (yang gak tahu coba browsing ya), handphone tebal dan berat dengan layar monokrom dan suara monophonic yang nyaring.
Lalu ponsel jadi semakin kecil ukurannya dengan layar berwarna dan suara polyphonic yang kalem. Kemudian muncul lagi handphone dengan teknologi touchscreen. Kini smartphone alias telepon pintar pun menjamur menjadi ponsel sejuta umat.
Seperti namanya, smartphone zaman sekarang ini benar-benar pintar. Bukan hanya sekadar untuk komunikasi suara dan pesan teks, tapi juga mengambil gambar, merekam video, editing, mendengarkan lagu, nonton film, mengirim surel (email), browsing internet, main game, GPS, dan masih banyak lagi.Â
Apapun bisa dilakukan sehingga orang menjadi sangat bergantung padanya.
Meski dua fungsi utama ponsel seperti telepon dan SMS selalu ada dalam setiap generasi ponsel yang dirilis, tapi kini rupanya kedua fitur tersebut tak lagi jadi fungsi utama. Yah ibaratnya hanya sebagai syarat saja supaya tetap bisa disebut ponsel, karena kini sudah ada video call dan chatting.
Bahkan keduanya bisa dilakukan secara bersamaan dengan banyak orang melalui grup. Maka kini fitur SMS pun sudah mulai ditinggalkan. Coba deh, siapa dari kalian para pembaca, yang masih rutin ber-SMS ria?