Pada penelitian Ganesstri Patma Arianie dan Nia Budi Puspitasari
menjelaskan bahwa suatu proyek dilakukan tentu harus mengefisienkan biaya atau
kebutuhan yang dilakukan untuk suatu proyek dan juga pengelolaan sumber
dananya (Ganesstri Padma Arianie & Nia Budi Puspitasari, 2017). Hal ini sejalan
dengan penelitian Ceni Febi Kurnia Sari dan kawan-kawan yang menjelaskan
bahwa salah satu sumber dana dari suatu proyek ialah investasi biasanya investasi
ini dikeluarkan oleh pemilik usaha yang menginginkan adanya pembangunan
proyek tersebut (Ceni Febi Kurnia Sari dkk, 2018). Dalam penelitian Yudi
Sutomo dan kawan-kawan menjelaskan dalam suatu proyek rencana anggaran
biaya (RAB) hal ini dapat dilakukan untuk mengefisienkan biaya yang akan
dikeluarkan karena RAB menghitung perkiraan harga yang dibutuhkan (Yudi
Sutomo dkk, 2016). Pada penelitian Agung Wijoyo dan kawan-kawan sependapat
bahwa kebutuhan suatu proyek harus dioptimalkan agar tidak mengalami
pemborosan. Oleh karena itu perlu dilakukan analisis anggaran dan simulasi usaha
serta mengelompokkan biaya-biaya (Agung Wijoyo dkk, 2022). Adapun dalam
penelitian jhohari dan kawan-kawan menjelaskan biaya-biaya yang dibutuhkan
dalam proyek dapat diefisienkan dengan menggunakan metode manajemen biaya
produksi yaitu mengukur biaya dan produktivitas proyek yang dimulai dari
penilaian dana yang diperlukan hingga pengawasan kinerja terhadap dana yang
telah dikeluarkan (Jhohari dkk, 2022).
Pada penelitian utama menjelaskan mengenai pengestimasian total biaya
proyek perlu dilakukan, hal ini yaitu meliputi teknologi yang digunakan dan
sumber daya manusia yang dibutuhkan. Adapun dalam penelitian Yuswardi dan
kawan-kawan mengungkapkan bahwa pengestimasian total biaya proyek tidak
dapat dilihat dari beberapa aspek saja hal ini dipengaruhi oleh jenis proyek yang
dilakukan. Beda jenis proyek maka beda juga analisis pengestimasian total biaya
yang dilakukan. Adapun beberapa cara untuk mengetahui analisis biayanya yaitu
dengan menggunakan metode diagram pareto, dan analisis SWOT (Yuswardi dkk,
2023). Dalam penelitian Yuli Indah Fajar Dini dan kawan-kawan menjelaskan
tentang estimasi biaya harus dilakukan jauh hari sebelum pengerjaan proyek dan
dianalisis berdasarkan data yang valid berupa jumlah tenaga kerja, bahan,
peralatan, dan jasa. Dalam estimasi biaya juga harus di perhatikan beberapa faktor
yang bisa saja menyebabkan risiko untuk proyek sehingga perlu dilakukan
penetapan anggaran kemudian pengendalian biaya agar dapat dilihat bahwa biaya
yang dikeluarkan sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan (Yuli Indah Fajar
Dini dkk, 2023). Pada penelitian stefhani susanto menjelaskan bahwa salah satu
cara untuk mengestimasi biaya yaitu dengan melakukan project Procurement
Management (manajemen pengadaan proyek) hal ini dilakukan untuk
merencanakan persediaan barang atau peralatan yang digunakan untuk suatu
proyek. Manajemen pengadaan proyek ini akan menampilkan dari mana
persediaan peralatan ini diperoleh dan digunakan sebaik-baiknya (Stefhani
Susanto dkk, 2023).
Kesimpulan pada penelitian utama adalah dalam suatu proyek kebutuhan
dan sumber dananya harus direncanakan sebaik baiknya dan proses mengontrol
estimasi biaya yang telah ditentukan diawal yaitu dengan memperhatikan atau
mengaudit aliran kas yang telah terjadi pada saat proyek dijalankan.
Pengestimasian total biaya proyek dapat dilakukan dengan menganalisis aspek
teknologinya dan juga sumber daya manusianya. Adanya analisis ini juga untuk
menghindari keterlambatan proyek jika terjadi kurangnya biaya yang disediakan
untuk proyek tersebut.