Mohon tunggu...
irmanda nyoman
irmanda nyoman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wanita bagi Indonesia Lebih Baik

Menyampaikan aspirasi dan gagasan demi kebaikan setiap wanita dan kaum marjinal

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Para Diplomat Perempuan Indonesia yang "Garang" Membela Bangsa di Forum Internasional

1 Oktober 2021   13:12 Diperbarui: 1 Oktober 2021   13:14 582
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: kumparan.com

Kalimat tegas dan suara lantang diplomat RI, Sindy Nur Fitri ketika memberikan jawaban atas pernyataan Vanuatu dalam sidang PBB beberapa waktu lalu, cukup menjadi bukti, bahwa perempuan mampu mengemban tugas sebagai diplomat dengan andal.

Ketika itu, Sindy yang merupakan Sekretaris Ketiga Perutusan Tetap Republik Indonesia di New York membungkam delegasi Vanuatu yang menuduh telah terjadi pelanggaran HAM di Papua Barat. 

Dia mengatakan bahwa tuduhan Vanuatu "tidak benar" dan "menyesatkan". Versi HAM Vanuatu diputarbalikkan dengan "berupaya mengesankan dunia, seolah-olah negara ini peduli terhadap isu-isu HAM".

Sindy menyebut, Vanuatu "sengaja menutup mata" ketika kelompok kriminal separatis bersenjata membunuh para perawat, tenaga kesehatan, guru, pekerja konstruksi, dan aparat penegak hukum di Papua. Padahal, mereka justru mendedikasikan hidupnya untuk masyarakat Papua.

Tuduhan Vanuatu bukan sekali itu saja dilontarkan. Pada September 2020 lalu di forum sama, negara di kepulauan Pasifik ini juga melontarkan tuduhan sama. Ketika itu, diplomat Indonesia Silvany Austin Pasaribu juga berani menjawab dengan tegas dan cerdas.

Dia menilai tuduhan Vanuatu sebagai "obsesi yang tidak sehat" dan mengaku bahwa dirinya "bingung" dengan sikap Vanuatu yang berusaha "mengajarkan negara lain", tapi di satu sisi, mereka tak mengindahkan prinsip fundamental Piagam PBB.

Silvany malah menyarankan Vanuatu untuk menjalankan apa yang tercantum dalam Piagam PBB. "Sebelum hal itu dilakukan, tolong jangan menceramahi negara lain," ujar Silvan.

Kalimat lain yang menohok dari Silvany adalah ketika dia menegaskan bahwa Vanuatu bukan perwakilan rakyat Papua, "jadi berhentilah bertingkah seakan-akan kalian mewakili Papua".

Diplomat perempuan

Sepak terjang para diplomat muda dari kaum perempuan tersebut merupakan salah satu bukti bahwa perempuan mampu mengemban tugas sebagai delegasi negara dengan baik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun