Mohon tunggu...
Irma Fitriani
Irma Fitriani Mohon Tunggu... Lainnya - Ada

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Cerpen: Berawal dari Awal

14 November 2020   07:28 Diperbarui: 14 November 2020   07:32 65
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Masa kecil

Pada saat itu ketika umurku 2 tahun disaat itulah aku harus mengalah dengan adikku yang baru lahir aku berbeda tempat tinggal dengan mama dan bapaku . disaat itulah aku bersama nenekku tinggal . hanya berbeda tempat saja keperluan lainnya tetap mama dan bapak yang biayai nenek hanya mengasuhku karena nenek tinggal dirumah hanya bersama 2 orang anak pria,1 orang cucu laki laki dan aku sendiri cucu perempuan yang tinggal di rumah nenek .

Setiap pagi dan sore nenek selalu mengajari dan mendidik dengan senang hati dengan itulah nenek saat ini mempunyai teman di rumah dan tidak kesepian lagi bersamaku di rumah.sewaktu ketika umurku bertambah mama dan bapak tak sengaja membelikan buku untuk belajar membaca.aku masih ingat waktu itu nenek pernah berpesan bahwa
" Irma, tolong perhatikan nenek ya dengar baik baik apa yang di ajari oleh nenek."
"iya nek siap."
" ini ibu budi."(aku pun mengulangnya)
"Irma jika kamu ingin hafal huruf huruf abjad dan bisa membaca maka kamu harus mengingatnya dan berlatih terus menurus jangan patah semangat karena usaha tidak mengkhianati hasil."
"baik nek"

Itulah yang selalu ku ingat kata kata bijak motivasi hidup kadang aku mengingatnya sambil menangis karena kata tersebut memang fakta akibatnya.

Setiap saat setiap menit dan setiap detik aku selalu bersama nenek. Nenek sangat hebat dan kuat. Aku sering bercerita cerita pada nenek, nenek selalu memotivasiku meski umurku masih kecil tapi aku mengingat perkataan perkataan nenek. Setiap sebelum tidur aku selalu nyanyikan oleh nenek dan di usap usap kepalaku sampai aku tertidur.

Nyanyiian itu "nengnelengnengnung gera sakola ka bandung gera ngabahagiakeun indung."

Sampai akhirnya aku tertidur pulas bersama nenek.

Kejadian duka menimpaku saat aku kelas 6 SD nenek meninggal dunia. Nenek meninggal tanpa sakit padahal malamnya bercanda gurai dengan ku namun takdir berkata lain nenek harus menghadap sang ilahi disitulah aku merasa sedih dan entah bagai mana nanti aku ketika tidak ada nenek. Nenek meninggal di temukan olehku pada saat aku ingin bercanda gurau dengan nya pada saat ia tidur
" nenek"(memanggilnya sambil menggoyang goyangkan ranjang )
" nenek" panggilan ke 2 untuknya namun nenek tetap tidak meresponku

Aku binggung mau berkata apa dan akhirnya aku menangis sekencang mungkin. Dirumah sedang tidak ada siapa siapa. Lalu beberapa menit kemudian paman ku datang dan akhirnya paman ku bilang
"inalillahi wa innailahi rojiun"
"disitulah aku sangat sedih sekali aku sedih karena nenek yang merawatku dar kecil hingga waktu tu meninggalkan aku untuk selama lamanya "

Aku sangat sedih dan hatiku hancur berkeping keping ingin aku memeluk nenek lagi namun rasanya tak mungkin aku lakukan karena nenek sudah akan dimakamkan.

Di dalam liang lahat aku melihat nenek kesayangan untuk terakhir kalinya. Dalam hatiku berbicara
"nenek kaulah pahlawanku yang ikhlas dan sabar atas apa yang kau berikan kepadaku. Terimakasih nenek."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun