Setelah novel RINDU, AMELIA, dan ELIANA. Kini giliran novel “BIDADARI-BIDADARI SURGA” (BBS) yang aku lahap. Meski terbilang buku lama, aku bersyukur bisa membaca salah satu karya Tere Liye yang satu ini. Seperti novel-novel sebelumnya, alur cerita dalam novel Tere Liye membuat pembacanya ikut terhanyut dalam alur cerita. Menyentuh.
Dan sama seperti novel serial anak-anak Mamak (Eliana, Amelia, Pukat dan Burlian), novel ini menceritakan tentang kehidupan dalam sebuah keluarga, terutama perjuangan anak-anak hebat untuk menjadi orang besar di masa depan. Dalam novel ini diceritakan perjuangan seorang kakak (Kak Laisa) untuk membuat kehidupan adik-adiknya (Dalimunte, Ikanuri, Wibisana, Yashinta) lebih baik dengan bekerja keras dan menjadi orang cerdas (bersekolah).
Berkat didikan Mamak, melalui metode bercerita selepas solat subuh, mereka tumbuh sebagai anak -anak yang berakhlak. Meski keempatnya memiliki sifat uniknya masing-masing. Dalimunde dengan temuan-temuannya yang jenius (mulai dari kincir air hingga pembuktian bahwa bulan pernah terbelah), Ikanuri & Wibisana dengan alur hidup yang serba”kembar” walau tidak kembar secara fisik, namun alur hidup mereka lebih dari sekedar “kembar”, Kak Laisa dengan segala pengorbanannya sebagai seorang kakak demi memajukan adik-adiknya dan menjadi pengusaha kebun strawberry yang sukses hingga kisah Yashinta dengan kecintaannya pada alam sekitar, mulai dari berang-berang hingga alap-alap di Gunung Semeru sampai pertemuan dengan Goughsky.
Novel ini patut dibaca untuk meyakinkan kita bahwa Allah akan membalas kebaikan yang banyak pada ita, jika kita mau berusaha.. So, spend your time to read this book. ^_^
*Next reading: Pukat, Burlian, Moga bunda disayang Allah*