Mohon tunggu...
irma dewi
irma dewi Mohon Tunggu... Editor - ASN

Praktisi komunikasi dan kehumasan pemerintah

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Revitalisasi Pendidikan Vokasi di Indonesia

11 Maret 2019   07:00 Diperbarui: 11 Maret 2019   10:49 2586
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: news.kkp.go.id

Kompetensi Tenaga Pendidik

Sigit mengingatkan, revitalisasi tenaga pendidik juga harus diprioritaskan. Menurutnya, tenaga pendidik vokasi saat ini umumnya adalah lulusan sarjana dan magister pendidikan akademik, bukan pendidikan vokasi atau magister terapan. 

Kondisi ini berpengaruh pada cara mengajar dan mengevaluasi kompetensi siswa. "Bahkan asesor akreditasi pendidikan vokasi yang berlatar belakang akademik seringkali tidak nyambung," katanya.

Pendidikan vokasional lebih mengutamakan praktik daripada teori. Karenanya, para pengajar harus memiliki pengalaman profesional. Jadi, seharusnya pembinaan kompetensi dosen vokasi tidak di jalur akademik. 

Jika dosen terlibat dalam kegiatan industri, pengalaman terapannya akan bertambah dan terbaharui, baik terkait metode kerja maupun peralatan dan teknologi industri termutakhir.

Alokasi anggaran untuk pendidikan vokasi di 2019 mencapai Rp17,2 triliun, jauh lebih tinggi dibanding tahun 2018 sebesar Rp10,1 trilun. Dana tersebut tersebar di Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Perhubungan, Kementerian Ristekdikti, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Pariwisata.

Anggaran ini akan digunakan untuk melatih 235 ribu tenaga kerja, revitalisasi 12 Politeknik, peningkatan kompetensi 6771 instruktur, serta pengadaan diklat di 26 lembaga. Selain itu, dana ini juga ditujukan untuk pelatihan sertifikasi, penyiapan 1400 ruang praktek di SMK, serta bantuan operasional peralatan pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun