Mohon tunggu...
irma dewi
irma dewi Mohon Tunggu... Editor - ASN

Praktisi komunikasi dan kehumasan pemerintah

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Memperbaiki Infrasruktur Indonesia

17 Desember 2018   12:03 Diperbarui: 10 November 2019   15:42 817
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Asian Games 2018 tahun lalu telah dirayakan dengan penuh sukacita dan kemenangan oleh rakyat Indonesia, pemerintah bukan hanya menyiapkan venue pertandingan. Sebagian besar perhatian justru dicurahkan untuk membangun dan memperbaiki infrastruktur utama dan penunjang. Diantaranya LRT, bandara, dan kawasan olahraga. Artinya, melalui acara ini, Indonesia khususnya Jakarta dan Palembang akan menata ulang kondisi kota.

Pemanfaatan Venue dan Infrastruktur

Bambang Brodjonegoro, Menteri PPN/Bapenas mengatakan, pilihan transportasi baru yang manusiawi dengan sendirinya akan mendorong warga kota untuk menggunakan kendaraan umum. Kalau dulu mau kemana-mana kita langsung berpikir mau naik bis kota. Nah, ke depan, kalau bicara angkutan umum, yang muncul di benak publik langsung Trans Jakarta, LRT atau MRT.

Masyarakat umum bisa memanfaatkan lokasi perlombaan dalam jangka panjang. Sebab, cabang olahraga yang kurang populer sekalipun tetap ada induknya di Indonesia. Setelah Asian Games selesai, para atlet nantinya jadi punya tempat berlatih yang lebih banyak dan lebih berkualitas.

Asian Games 2018 justru menjadi momen untuk memperbaiki prestasi olahraga dari hal yang paling mendasar, yakni sarana yang layak. "Kalau tidak ada Asian Games, saya tidak yakin akan ada perbaikan serius. "Saya ingat, hall serbaguna di Senayan sudah tidak layak pakai. Tetapi sekarang sudah baru sama sekali," kata Bambang.

Sesudah Asian Games 2018 rampung, wisma atlet di kawasan Kemayoran akan disulap menjadi apartemen kelas menengah. Ini juga untuk mengubah pola pikir masyarakat untuk beralih dari rumah tapak. Tanah di Jakarta sudah terbatas. Untuk kota seperti Jakarta hunian vertikal lebih masuk akal.

Sementara, untuk venue olahraga yang sifatnya di dalam ruangan seperti seni bela, wushu, angkat besi bulu tangkis, ruangan rencananya akan dimanfaatkan untuk beragam kegiatan. Misalnya acara musik, pendidikan, festival, pameran, atau bahkan atraksi wisata.

Keuntungan Ekonomi

Ditanya mengenai angka keuntungan, Bambang mengatakan bahwa perhitungan penyelenggaraan olahraga dibagi menjadi tiga tahap, yakni sebelum, selama, dan sesudah pelaksanaan acara. Umumnya, negara penyelenggara punya waktu 6 tahun untuk mempersiapkan diri. Dengan begitu, keuntungan ekonomi dihitung 6 tahun sebelum acara, selama acara, dan 6 tahun sesudah acara berlangsung.

Bambang mencontohkan, Olimpiade musim panas ke-30 di London berhasil memberikan kontribusi terhadap PDB Inggris hingga USD 16,5 miliar dalam kurun 12 tahun. Komposisinya 82 persen free event, 12 persen pariwisata, dan 6 persen pengeluaran langsung. Olimpiade musim panas ke-27 di Sidney juga berhasil meningkatkan ekonomi hingga USD 490 juta per tahun selama 12 tahun.

Namun, karena Indonesia baru ditunjuk untuk menggantiikan Vietnam pada tahun 2016, maka keuntungan sebelum acara hanya bisa dihitung dua tahun. Namun, hal yang penting kita tidak hanya menghitung tahun, tetapi menghitung dampak langsung maupun tidak langsung.

Erik Tohir, Ketua Inasgoc menambahkan, dalam jangka pendek saja suah banyak keuntungan yang diberikan. Penjualan suvenir membuat UKM bergerak. Begitu pula dengan penyewaan hotel, penyewaan kendaraan, jasa katering, hingga jasa jasa telekomunikasi. Apalagi jumlah delegasi negara peserta hampir mencapai 17 ribu orang yang terdiri dari atlet dan officials. "Dari sini saja kami perkirakan kita sudah bisa balik modal biaya penyelenggaraan," kata Erik.

Erik mengingatkan, Asian Games bukan sekedar pertandingan olahraga. Lebih dari itu, acara ini sebenarnya menjadi peluang untuk mempromosikan Indonesia. Pawai obor Asian Games 2018 atau torch relay sengaja dirancang untuk melintasi daerah wisata. Diantaranya Danau Toba, Bukit Tinggi, Gilimanuk, Banyuwangi, Tanjung Bira, hingga Raja Ampat.

Satu warisan yang paling membanggakan dari Asian Games nantinya adalah ruang publik baru yang lebih tertata. Ada taman-taman baru, jalur pejalan kaki, dan kawasan olahraga. Ini juga mengingatkan kita untuk menjadi kota yang ramah dan bersahabat sehingga bisa bersaing dengan kota-kota lain di dunia.

Warisan lain yang tak boleh dilupakan adalah modal manusia. Sebanyak kurang lebih 15 ribu sukarelawan Asian Games 2018 rata-rata berusia di bawah 30 tahun. Mereka bisa membagikan ilmu dan pengalamannya selama berkolaborasi untuk Asian Games. Jadi ajang ini juga bisa membangun karakter bangsa. Misalnya budaya disiplin waktu atau membuang sampah pada tempatnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun