Asistensi Mengajar (AM) merupakan salah satu program yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Malang yang tidak hanya memberikan ruang praktik kepada mahasiswa di dunia pendidikan, tetapi juga berkontribusi langsung terhadap tujuan global Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya SDG 4 tentang Pendidikan Berkualitas. Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa dalam proses pembelajaran di sekolah, serta mendukung peningkatan kualitas pendidikan di satuan pendidikan menengah. Dalam program ini, kami—mahasiswa dari Program Studi S1 Pendidikan Akuntansi— yang terdiri dari 12 mahasiswa yaitu Anandita Della, Anugrah Nikmatullah, Awalia Diva, Didi Chandra,Eryani Mahaldia, Irma Amelia, Kharina, Naila Khafiyya, Pasha Ramadhani, Sheila Tabitha, Victoria Vianney, dan Zen'in Fi'ilmila melakukan kegiatan Asistensi Mengajar di SMK Negeri 1 Kota Malang. Kegiatan Asistensi Mengajar dilaksanakan mulai tanggal 10 Februari hingga 2 Juni 2025.
Selama hampir empat bulan, kami menjalani kegiatan yang sangat beragam dan bermakna. Kami tidak hanya hadir sebagai observer, tetapi turut aktif dalam kegiatan akademik maupun non-akademik sekolah. Dalam konteks SDG 4, keterlibatan mahasiswa dalam mengajar akuntansi secara langsung memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas pembelajaran, sekaligus membentuk pengalaman praktis kami sebagai calon guru. Saat melakukan kegiatan akademik, kami diberi tanggung jawab untuk mengajar mata pelajaran akuntansi di beberapa kelas. Kegiatan ini menjadi wadah bagi kami untuk menerapkan ilmu yang telah dipelajari di perkuliahan sekaligus melatih keterampilan mengajar, membangun komunikasi efektif, serta mengelola kelas dengan beragam karakter siswa.
Tak hanya fokus pada kegiatan pembelajaran, kami juga menjalankan berbagai kegiatan non-akademik. Mahasiswa Asistensi Mengajar memiliki jadwal piket di beberapa unit sekolah, seperti perpustakaan, tata usaha (TU) dan resepsionis, bank mini, serta tim tata tertib. Di perpustakaan, kami membantu menata buku, memberi nomor klasifikasi buku, menyampul, dan memberi stempel. Melalui kegiatan yang dilakukan di Tata Usaha dan bank mini, kami belajar administrasi serta mengamati manajemen keuangan siswa secara langsung. Sementara di tim tata tertib, kami menyambut siswa saat datang ke sekolah dan menilai kedisiplinan mereka. Meski tampak sederhana, semua ini menjadi pengalaman nyata yang sangat membuka wawasan kami tentang operasional dan administrasi sekolah secara menyeluruh.Di unit-unit tersebut, kami belajar sistem manajemen sekolah, termasuk pengelolaan administrasi dan keuangan yang mendukung SDG 8 tentang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi. Pengalaman ini memberikan wawasan mengenai praktik akuntansi di dunia nyata serta pengelolaan institusi pendidikan secara efisien dan transparan.
Selain itu, kami dari Program Studi Pendidikan Akuntansi juga melakukan dua program kerja utama. Yang pertama adalah Seleksi Lomba Kompetensi Siswa (LKS) yang dilaksanakan pada 15 Mei 2025, dengan sasaran 40 siswa kelas X Akuntansi. Kegiatan ini berlangsung dalam dua sesi, sesi pertama berupa soal pilihan ganda, dan sesi kedua berupa pengerjaan siklus akuntansi. Soal dirancang berdasarkan standar nasional guna menjaring siswa terbaik yang siap berkompetisi di tingkat lebih lanjut.
Program kerja kedua adalah Seminar Keuangan bertema “DEAL (Digital Awareness on Loan)” yang diselenggarakan pada 22 Mei 2025. Seminar ini membahas pentingnya bijak dalam menghadapi fenomena pinjaman online di era digital. Kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Duta Literasi Keuangan OJK, serta diikuti oleh siswa kelas X dan XI Akuntansi. Harapannya, siswa mampu lebih cermat dalam mengambil keputusan finansial di tengah kemudahan akses pinjaman digital saat ini. Kegiatan ini memberikan kontribusi nyata dalam mendukung SDG 10 (Pengurangan Kesenjangan) dengan cara meningkatkan kesadaran siswa terhadap pengambilan keputusan keuangan yang bijak di era digital.
