Mohon tunggu...
Irma Amanda
Irma Amanda Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Aktif Universitas Pamulang Fakultas Sastra - Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Indonesia Lestari

"Kepercayaan" Sekitar Tandon Ciater

3 Juli 2023   15:34 Diperbarui: 3 Juli 2023   15:46 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://panduanwisata.id/tandon-ciater/

Tandon Ciater, sebuah danau buatan yang menjadi tempat wisata dan tempat olahraga yang ramai pengunjung,meski sebelumnya dijadikan tempat isolasi pasien covid-19 selama hampir 2 tahun. Objek wisata danau buatan ini berada di tengah Kota Tangerang Selatan dengan dikelilingi perumahan masyarakat Ciater. Bertempat di Jalan Widya Kencana Ciater, Buaran, Kecamatan Serpong Tangerang Selatan, di Tandon ini kita bisa masuk tanpa biaya kecuali untuk para pengendara motor dan mobil yang harus membayar parkir.

Terdapat berbagai macam stand makanan dan minuman, playground, rumah pendopo khas betawi, camping ground dan track jogging yang mengelilingi danau atau Tandon. Saya sendiri sering ke sini untuk berolahraga mengelilingi tandon yang jaraknya hampir 1,6km.

Di saat sekarang ini  Tandon Ciater ini di kenal dengan ekowisata asri Tangsel, dan banyak orang-orang juga yang dari luar kota untuk mengunjungi ekowisata ini.

 Namun, semasa tandon ini di buat ada beberapa hal yang dipercayai masyarakat skitar. Sebelum menjadi danau buatan ini, tandon dikenal dengan tanah merah kosong yang sudah sangat lama tidak ada apa-apa bahkan diceritakan oleh Ibu saya jika sebelumnya di tandon itu terdapat sebuah pohon besar. Pohon besar yang disebut-sebut sebagai empu nya sosok hantu besar "wewe gombel".

Berjalannya waktu, pengerjaan tandon ini selesai dan masyarakat sekitar diberi suatu peringatan oleh seseorang yang katanya "pintar" jika empu dari tanah kosong itu ingin diberi sebuah persembahan atau sesajen "kepala kebo" atau kerbau. Percaya tidak percaya, para warga hanya menuruti itu agar dijauhi dari bala jika saja tandon ini menjadi objek wisata nantinya.

Jalanan ke arah tandon itu juga dikelilingi bambu-bambu kuning, yang masyarakat sekitar percayai sebagai penangkal bala, juga terdapat ondel-ondel di rumah pendopo tandon, yang mungkin sekarang hanya dikenal sebagai sebuah hiasan atau budaya khas betawi namun kenyataannya masyarakat sekitar mempercayai jika ondel-ondel itu sebagai pengusir atau penangkal bala atau pengusir penyakit, dan di taruh sepasang ondel-ondel di depan rumah pendopo itu.

Dan ada satu larangan yang saya sangat ingat, di tandon itu terdapat ikan-ikan namun sangat dilarang untuk dipancing atau ditangkap karena itu lah di tandon itu sekarang ini hanya ada tukang pemberi makan ikan dan sangat di larang untuk memancing ikan di dalam tandon. Entah lah mengapa demikian, masyarakat sekitar mempercayai jika saja masuk ke dalam tandon itu maka tidak bisa kembali lagi atau ditarik ke dalam danau buatan itu.

Seiring berjalannya waktu, kepercayaan itu tetap ada di sekitar masyarakat dan tandon ciater ini dikenal sebagai wisata asri dan tempat berjalan santai yang sejuk meski di tengah kota.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Indonesia Lestari Selengkapnya
Lihat Indonesia Lestari Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun