Mohon tunggu...
Irma Alfiyanti
Irma Alfiyanti Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Money

Banjir di Sawah Bantul

17 Desember 2018   21:43 Diperbarui: 17 Desember 2018   22:12 183
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sawah kebanjiran (Ahmad Syarifudin/Tribun Jogja)

Tidak selamanya hujan turun dianggap sebagai berkah. Mungkin bagi orang keturunan Cina, hujan yang turun di malam menjelang tahun baru atau di hari tahun baru Cina, memang dianggap berkah. Tapi bagi sebagian orang lainnya, hujan juga bisa berarti bencana. Apalagi bila mereka datang dengan intensitas yang tinggi serta deras.

Contohnya adalah hujan deras yang mengguyur kawasan sekitar Daerah Istimewa Yogyakarta sepanjang akhir pekan kemarin. Hujan yang turun merata itu, mengakibatkan lahan pertanian di Gunung Kunci, Desa Tirtohargo, Kecamatan Kretek terendam banjir, pada hari Minggu kemarin. Akibatnya, sekitar 12 hektare lahan pertanian padi tergenang dan berpotensi menyebabkan gagal panen.

Padahal, saat ini padi di sana sudah mulai menguning, dan dalam waktu dekat sudah bisa dipanen untuk musim awal tahun.  

Tenggelam (meme editan pribadi)
Tenggelam (meme editan pribadi)
Sumber:
http://jogja.tribunnews.com

Tapi yang namanya untung tak dapat diraih, malang tak dapat dihindarkan.

Bisa jadi, sudah nasibnya kawasan pertanian di Kretek itu tergenang air. Karena wilayah pesisir pantai di sebelah selatan Kabupaten Bantul itu merupakan daerah dataran rendah. Sehingga ketika di daerah Hulu atau daerah Utara hujan deras maka perlu ada antisipasi dini potensi banjir.

Seorang petani di sana mengeluhkan bahwa banjir yang merendam lahan pertanian di gunung kunci wilayah pesisir pantai selatan itu merupakan banjir langganan. Banjir ini sering terjadi setiap kali hujan deras mengguyur.

Banjir langganan di lahan pertanian itu adalah hal yang sangat mengganggu petani. Rendaman air banjir akan mengganggu proses pertumbuhan padi. Atau lebih parah lagi, bisa jadi para petani mengalami gagal panen karena tanamannya hanyut.

Banjir langganan adalah kata kunci yang merupakan inti dari masalah petani di Selatan Bantul itu. Sebagai petani, mereka tidak bisa berbuat banyak. Lahan pertanian yang mereka garap, bisa jadi adalah warisan turun temurun. Sehingga tidak ada pilihan lain bagi mereka, karena memindahkan lahan garapan bukanlah sebuah kemungkinan. Jadi yang bisa mereka lakukan hanya ikhtiar dan berpasrah diri mana kala alam tidak ramah.

Wajar bila petani yang kebanyakan adalah masyarakat kecil bermodal pas-pasan itu berharap ada bantuan dari pemerintah, khususnya Kementerian Pertanian (Kementan). Bisa berupa pembangunan infrastruktur yang bisa menghindarkan mereka dari banjir langganan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun