Mohon tunggu...
Irhas Badruzaman
Irhas Badruzaman Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

mahasiswa ilmu komunikasi universitas islam negri sunan kalijaga yogyakarta. menulis karena kegelsahan problematika sosial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bantul Kebanjiran Perumahan Mewah

4 Desember 2012   02:03 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:13 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Yogyakarta, sebuah daerah istimewa dengan system keistimewaan yang dipimpin langsung oleh seorang sultan, menjadi tujuan banyak banyak orang mengadu nasib dengan membawa keluarganya hidup dikota ini. Perguruan tinggi yang popular juga ada di kota ini, membuat ribuan mahasiswa dari berbagai penjuru dating belajar dan tak jarang menjadi penduduk kota istimewa ini. Maka jadilah Yogyakarta menjadi kota yang sangat padat.

Pusat pemerintaha dan pusat keramayan berkumpul menjadi satu di kota, sehingga membuat kepadatan menumpuk dan tidak merata. Rumah-rumah sudah sangat padat dari satu rumah ke rumah lainnya hanya ada jarak untuk lewat pejalan kaki, paling lebar hanya untuk satu motor, harga tanah melambung tinggi. Akhirnya hunian yang nyaman seolah menjadi impian semua orang.

Dari permasalahn yang ada, muncullah pembuatan rumah mewah di tengah-tengah desa dengan akses ke kota yang tidak jauh. Setlah memperhatikan kawasan yang ada, bantu merupakan sasaran empuk bagi para investor untuk membuat perumahan-perumahan, bila dibandingkan dengan sleman yang sudah hamper padat dan hapir menyamai kota, sedangkan kulon progo dan gunung kidul terkendala di akses yang cukup memakan waktu.

Bantul merupakan bagaian dari daerah istimewa Yogyakarta, terletak di sebelah selatan pusat kota jogja dan memiliki jarak yang tidak jauh dengan pedesaan yang ada di bantul, bantulpun dinilai sangat strategis karena walaupun masih banyak pedesaan, namun fasilitas yang mendukung tetap lengkap dan memadai. Selain akses ke kota mudah, bantul juga menyuguhkan wisata yang sangat beragam seperti wisata alam yang sudah sangat tersohor yaitu pantai parangtritis, depot, samas, kebun buah mangunan, gua cerme dan wisata alam lainnya.

Perumahan-perumahan elit yang sudah menyebar sudha banyak yang memesan dan mulai menjamur, alhasil banyak para elit perkotaan yang mencari kenyamanan dan juga ketenangan. Tidak tanggung-tanggung promosi yang dilakukan mulai dari poster-poster spanduk dan banyak banner-banner dengan mengusung harga miring dan segudang fasilitas yang ditawarkan, maka tak jarang orang yang merasa tidak nyaman dengan kehidupan kota langsung berburu informasi dan cepat-cepat memsan.

Lokasi yangpaling banyak dibangun perumahan-perumahan itu adalah jalan imogiri timur dan selatan, dimana kedua jalan tersebut belum terlalu ramai dan jarang sekali terjadi kemacetan, suasananya pun masih snagat pedesaan dan masih banyak lading-ladang tebu juga persawahan. Perhitungan lain juga seperti dekat dengan terminal giwangan dan hanya membutuhkan beberapa menit ke bandara dengan melewati jalur ringroad membuat kawasan ini paling banyak digemari dan paling banyak dicari.

Kelebihan dari perumaha ini tidak hanya pada lingkungan yang asri dan tenang dari kebisingan kota, tapi juga masih ada kelebihan lain seperti system perumahan dengan keamanan terjamin, yakni penjagaan satpam 24 jam. Hal ini mengungtungkan para masyarakat sekitar pula seperti pemberian lowongan pekerjaan dan juga membuka took-toko kebutuhan ataupun warung-warung makan. Bahkan hal ini mendukung program pemerataan penduduk oleh pemerintah, tanpa harus adanya imbaun untuk berpindah, sudah banyak yang berpindah dengan sendirinya.

Perumahan inipun tidak memunculkan dampak buruk baik terhadap lingkuangan kota maupun lingkuangan baru yang telah dirubah menjadi perumahan mewah, numun hanya saja bila dilanjutkan terus menerus, mungkin pedesaan akan hilang tergantikan dengan perumahan-perumahan mewah lainnya, bahkan took-toko besar seperti supermarket-supermarket akan didirikan, atau bisa saja akan bermunculan mall-mall yang lebih memakan tempat dan mengganti rindangnya pedesaan dengan tingginya gedung-gedung.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun