Beberapa waktu yang lalu, saya pernah menulis tentang “Kekuatan Pemuda”, yang mana esensi dalam tulisan tersebut adalah kaum muda (pemuda) menjadi kekuatan nyata yang diharapkan dapat membuat kehidupan masyarakat menjadi lebih baik, jika kaum mudanya sudah memaksimalkan potensi diri masing-masing, maka bisa dipastikan masa depan masyarakatnya akan berubah menjadi lebih baik.
Untuk memaksimalkan potensi diri, banyak hal yang dapat dilakukan oleh pemuda, diantaranya adalah dengan memaksimalkan keyakinan (baca: percaya diri) atas apa yang telah dilakukannya untuk kepentingan masyarakat.
Pemuda perlu memiliki keyakinan, tekad, serta cita-cita yang tinggi. Sebab semakin tinggi cita-cita serta keyakinan seseorang untuk memberikan manfaat kepada orang lain/masyarakat maka semakin tinggi pula pencapaiannya. Dan pencapaian yang tinggi akan menuntun pula dalam mencapai derajat yang tinggi.
Sebagaimana ditegaskan dalam salah satu bait Nadham Imrithi karya Imam Syarafuddin Yahya Al-'Imrithi (judul asli kitab ini adalah ad-Durrotu al-Bahiyyah Nadzmu al-Ajurumiyyah) yang mengatakan bahwa “Idzil Fataa Hasba’tiqadihi Rufi’ # Wakullu Man Lam Ya’taqid Lam Yantafi” yang terjemah bebasnya: ketika seorang pemuda kuat keyakinannya maka akan diangkat derajatnya # dan setiap insan yang tidak memiliki keyakinan maka tidak akan bisa meraih keberhasilan/manfa'atnya (dari apa yang dilakukannya).
Secara sederhana, maksud dari bait tersebut bahwa idealnya pemuda harus memiliki keyakinan yang tinggi, sebab tanpa keyakinan, apapun tidak akan berguna. Pedoman menjalani kehidupan salah satunya adalah harus yakin dengan keputusan yang ditentukan. Tanpa ditanamkannya rasa yakin, kita akan selalu terombang-ambing dalam keraguan yang membuat kita tidak penah mencapai tujuan hidup kita.
Apabila satu bait tersebut dapat diimplementasikan dalam kehidupan, setidaknya kita tahu bahwa rasa yakin harus kita tanam sejak masa muda, kemudian kita asah hingga kuat, sehingga berapapun besarnya tantangan, cobaan dan rintangan yang menghadang, akan dapat diselesaikan dengan mudah dan tidak pernah mengeluh. I’tiqad juga dapat dimaknai juga keimanan. Nadhom diatas dapat saja kita artikan: “Barangsiapa yang imannya kuat, maka Allah SWT akan meninggikan derajatnya.”
"Kenali hatimu (kuatkan tekad), Buka mata (jalankan), Mulailah berlayar (yakinlah kedepannya akan ada jalan)"
Wallahu A’lam
KBC-53