Mohon tunggu...
IRFAN TAUFIQULHAKIM
IRFAN TAUFIQULHAKIM Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Walisongo

Hobi saya yaitu menginspirasi banyak orang untuk berbuat kebaikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengenal istilah Andragogi dan cara menerapkannya pada proses pembelajaran

25 Juni 2022   06:41 Diperbarui: 25 Juni 2022   07:04 126
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Apa itu "Andragogi"

Orang dewasa tidak cuma diamati dari aspek biologis semata, namun pula diamati dari aspek sosial serta intelektual. Dengan cara biologis, seorang diucap dewasa bila beliau sudah sanggup melaksanakan pembiakan. Dengan cara sosial, seorang diucap dewasa bila beliau sudah melaksanakan peran- peran sosial yang umumnya diberatkan pada orang dewasa. Dengan cara intelektual, seorang dibilang dewasa bila sudah mempunyai tanggung jawab kepada kehidupan serta ketetapan yang didapat.

Diambil oleh para pakar Darkenwald (Sudjana, 2005)  memandang kalau seorang dibilang dewasa bila beliau sudah melampaui era pembelajaran dasar serta sudah merambah umur kegiatan, ialah semenjak usia 16 tahun. Dengan begitu orang dewasa dimaksud selaku orang yang sudah mempunyai kedewasaan fungsi- fungsi biologis, sosial serta intelektual dalam segi- segi estimasi, tanggung jawab, serta kedudukan dalam kehidupan. Tetapi kematangan seorang hendak tergantung pula pada kondisi sosio- kulturalnya. Kematangan itu juga ialah sesuatu pertanda yang senantiasa hadapi pergantian serta kemajuan buat jadi dewasa. Sebutan" andogogi" berawal dari" andr" serta" agogos" berarti mengetuai, mengamong, ataupun membimbing.

Andragogi merupakan sesuatu bentuk cara pembelajaran pserta didik yang terdiri atas orang dewasa. Andragogi diucap pula selaku teknologi pelibatan orang dewasa dalam pembelajaran. Cara pembelajaran bisa terjalin dengan bagus bila tata cara serta metode pembelajaran mengaitkan peserta didik. Keikutsertaan diri merupakan kunci kesuksesan dalam pembelajaran orang dewasa. buat itu pengajar seharusnya sanggup menolong partisipan ajar buat:( a) mendeskripsikan keinginan belajarnya,( b) merumuskan tujuan berlatih, (c) turut dan membatu tanggung jawab dalam pemograman serta kategorisasi pengalaman berlatih, serta (d) ikut serta dalam menilai cara serta hasil aktivitas berlatih. Dengan begitu tiap pengajar wajib mengaitkan partisipan didik seoptimal bisa jadi dalam aktivitas pembelajaran.

Cara menerapkannya pada proses pembelajaran

Aktivitas belajar pada pembelajaran orang dewasa sedang ialah aktivitas belajar yang sangat berdaya guna serta sangat bisa diperoleh dan ialah perlengkapan yang energik serta fleksibel dalam menolong orang dewasa belajar. Oleh sebab, aktivitas belajar ialah perlengkapan yang energik serta fleksibel dalam menolong orang dewasa, hingga pemakaian tata cara belajar diperlukan bersumber pada prinsip- prinsip belajar orang dewasa.

Metode belajar orang dewasa adalah cara mengorganisir peserta agar mereka melakukan kegiatan belajar, baik dalam bentuk kegiatan teori maupun praktek. (Malik, 2008) Metode pembelajaran yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar, harus (1) berpusat pada masalah, (2) menuntut dan mendorong peserta untuk aktif, (3) mendorong peserta untuk mengemukakan pengalaman sehariharinya, (4) menumbuhkan kerja sama, baik antara sesama peserta, dan antara peserta dengan tutor, dan (5) lebih bersifat pemberian pengalaman, bukan merupakan transformasi atau penyerapan materi..

Strategi pembelajaran orang dewasa

Adapun strategi pembelajaran orang dewasa yang diterapkan adalah: 1) Memberikan motivasi atau menarik perhatian; 2) Menjelaskan tujuan instruksional peserta didik; 3) Mengingat kompetensi prasyarat; 4) Memberi stimulus (masalah, topik dan konsep); 5) Memberikan petunjuk belajar; 6) Menentukan penampilan peserta didik; 7) Memberi umpan balik; 8) Menilai penampilan dan 9) Menyimpulkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun