Di tangan Pioli, saat Milan tertinggal, jujur saja, yang hadir dalam perasaan justru keyakinan bahwa Milan bakal mampu membalikkan keadaan dan meraih kemenangan di akhir laga. Melihat rossoneri bertanding bukan lagi menjadi momen menakutkan dalam hidup.

Kengototan Maldini untuk mempertahankan Pioli di kursi pelatih Milan bahkan sempat membuat posisinya sebagai direktur teknik terancam. Semua bermula saat Gazidis ingin fokus pada pemain muda dan secara diam-diam mengontak Ralf Rangnick sebagai calon pengganti Pioli.
Masuk akal, sebab 10 laga pertama Pioli hanya menghasilkan 3 kemenangan dan 4 kekalahan. Parahnya, Milan racikan Pioli harus mengakhiri bulan Desember 2019 dengan hasil pilu dibantai 5-0 oleh Atalanta.
Friksi makin timbul kala Maldini dan Frederic Massara sebagai direktur olahraga justru merekrut pemain senior di bursa transfer Januari 2020. Walaupun Zlatan Ibrahimovic dan Simon Kjaer yang datang di musim dingin tampil apik, posisi Pioli tetap terancam dengan masih kekehnya Gazidis untuk menunjuk Rangnick di akhir musim.
Namun siapa sangka, keputusan Maldini untuk ngotot bertaruh pada Pioli dan percaya akan proses membuahkan hasil positif. Milan tak terkalahkan saat kompetisi Serie A dilanjutkan di tengah situasi lockdown dan berlanjut hingga detik ini.
Milan, Pioli, Maldini, Gazidis, dan milanisti di seluruh dunia rasanya harus berterima kasih pada sosok Ibrahimovic. Ibra adalah sosok dibalik layar yang menumbuhkan mentalitas juara dan jiwa Il Diavolo Rosso kepada para penggawa muda Milan.
Saya pribadi tak bisa membayangkan nasib Milan tanpa kehadiran Ibra sebagai juru tempeleng saat ada pemain yang malas-malasan ketika latihan maupun saat bertanding. Ibra adalah mentor bagi pemain Milan yang dihuni mayoritas darah muda, tetapi striker yang tahun depan bakal berusia 40 tahun itu justru jadi top skor pula untuk rossoneri.

Anggapan Milan yang mulai bergantung pada sosok Ibra muncul akhir-akhir ini. Walau nada sinis menghampiri, pada kenyataannya wartawan Italia tetap kompak memilih Zlatan Ibrahimovic sebagai penerima penghargaan Legend di acara Gazzetta Sports Awards 2020.
Di usianya yang sudah terbilang uzur, Ibra masih jadi sosok panutan bagi rekan-rekannya. Dia bahkan sering terlihat di tempat latihan Milan saat bugar ataupun saat masa pemulihan cederanya.
Oleh karenanya, kini menyaksikan penggawa Milan tetap latihan saat hari libur adalah sesuatu yang biasa saja. Inilah yang membuat saya sebagai pendukung Milan optimis dan yakin seyakin-yakinnya bahwa sinar harapan untuk menyaksikan Milan bangkit itu memang ada. Â Â