1. Tunggal Putra: Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting, Shesar Hiren Rhustavito, Firman Abdul Kholik
2. Tunggal Putri: Gregoria Mariska Tunjung, Fitriani, Ruselli Hartawan
3. Ganda Putra: Fajar Alfian, Muhammad Rian Ardianto, Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira, Ade Yusuf
4. Ganda Putri: Greysia Polii, Apriyani Rahayu, Siti Fadia Silva Ramadhanti, Ribka Sugiarto, Ni Ketut Mahadewi
5. Ganda Campuran: Praveen Jordan, Melati Daeva Oktavianti, Rinov Rivaldy, Pitha Haningtyas Mentari
Sejak SEA Games 1977, Indonesai selalu berhasil menguasai turnamen. Di sektor beregu putra sendiri, Indonesia telah memperoleh 16 emas sejak tahun 1977. Bahkan sejak tahun 2007, tim Indonesia selalu mendapat emas. Untuk itulah, Jojo dan Ginting diharapakn bisa mempertahankan tradisi emas di kategori beregu putra cabor bulutangkis SEA Games.
Pada SEA Games 2017 lalu, beregu putra dan tunggal putra sukses menyumbang emas di Kuala Lumpur. Namun, secara perolehan medali, Thailand lebih banyak mengumpulkan emas lewat beregu putri, ganda putra, ganda putri, dan ganda campuran mereka. Semenjak dilatih Rexy Mainaki, tim Thailand menjelma menjadi kekuatan bulutangkis dunia dan telah terbukti di SEA Games 2017 lalu.
Apabila Indonesia ingin kembali menjadi juara umum bulutangkis SEA Games, otomatis harus kembali memperoleh emas di kategori perorangan. Tunggal putra, ganda putra, dan ganda campuran. diharapkan kembali mendulang emas dimana sektor ini punya sejarah emas yang panjang bagi Indonesia.
Namun, dengan tradisi emas yang dimilki Indonesia di cabor bulutangkis SEA Games ditambah kerja keras tiap atlet, menjadi juara bukanlah omong kosong. Sejak SEA Games dimulai tahun 1977, Indonesia total telah mengumpulkan 59 medali emas dari berbagai kategori nomer. Mari kita dukung perjuangan atlet bulutangkis kita di SEA Games 2019 ini. Salam olahraga.