Kenalkah pembaca dengan tim nasional sepak bola Kosovo? Kalau pembaca sekalian belum mengenalnya, ya wajar saja. Sebabnya, kiprah mereka di kompetisi internasional belum berpengalaman seperti timnas Garuda kita.
Eh tapi, ada sebuah fakta yang bakal mencengangkan para fans timnas Indonesia. Pasalnya timnas Kosovo menduduki peringkat FIFA yang lebih baik dari Indonesia, tepatnya di peringkat ke-114, sementara timnas kita berperingkat FIFA ke-171, hmm..
Mungkin penggemar sepak bola Indonesia seperti kita tenang-tenang saja dan merasa biasa saja, soalnya sudah banyak negara yang peringkatnya melewati peringkat timnas kita.
Tapi tunggu dulu, Sob. Federasi sepak bola Kosovo atau PSSI-nya Kosovo baru diterima dan diresmikan oleh FIFA dan UEFA pada tahun 2016 lalu, Oke silakan Anda kagum dengan pencapain mereka hehe.
Yah, sebagai negara di benua Eropa, Kosovo memang bakal bertemu dengan negara-negara yang memiliki peringkat FIFA tinggi. Alhasil mereka memperoleh poin yang tinggi sehingga peringkat mereka juga tinggi.
Berbeda dengan timnas kita. Kadang lawan yang dihadapi timnas malah negara yang peringkatnya lebih rendah. Walaupun menang, tapi poin yang diperoleh kurang signifikan.
Federasi Kosovo umurnya memang masih seumur bayi. Hal ini tidak lepas dari fakta sejarah negaranya yang memang baru mendeklarasikan kemerdekaannya pada 2008 silam.
Yah, saya sendiri tak terlalu paham sejarah negara ini, yang jelas Kosovo dulunya adalah bagian dari Yugoslavia. Tau sendiri kan, selanjutnya ada konflik dan perang, lalu Yugoslavia bubar dan pecah menjadi beberapa negara.
Awalnya, federasi dan timnas Kosovo tidak diakui dan ditentang beberapa negara Eropa seperti Serbia. Tapi, negara yang mayoritas penduduknya memeluk Islam ini akhirnya tetap diakui FIFA dan EUFA.
Hingga November 2019 ini, sudah ada tiga agenda internasional besar yang mereka ikuti, yaitu kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa, UEFA Nations League, dan Kualifikasi Piala Eropa 2020 yang sedang mereka jalani saat ini.
Performa mereka awalnya buruk, mengingat negara ini baru saja konflik dan kompetisi sepak bolanya juga tidak kompetitif. Seiring berjalannya waktu, kini mereka sukses menghuni peringkat 3 grup A Kualifikasi Piala Eropa 2020 dibawah Inggris dan Ceko.
Dari 7 laga kualifikasi, Kosovo sukses mencatatkan hasil 3 kemenangan, 2 imbang, dan 2 kekalahan. Sebuah hasil yang tidak terlalu buruk, apalagi salah satu kemenangan mereka raih dari Ceko awal September lalu.
Bahkan selepas mengkandaskan Ceko, mereka sukses memberi perlawanan sengit kepada Inggris. Walaupun kalah, tetapi Kosovo berhasil mencetak 3 gol ke gawang The Three Lions.
Yah, seperti yang sudah diketahui, Inggris dan Ceko berhasil lolos langsung ke Piala Eropa 2020, namun Kosovo masih memiliki peluang untuk lolos setidaknya melalui jalur play-off.
Mulai diperhitungkannya Kosovo di Eropa tidak lepas dari performa baik negara ini. Uniknya, timnas Kosovo dihuni mayoritas pemain dari keluarga diaspora yang tinggal di berbagai negara Eropa selepas meletusnya perang di negara tersebut.
Uniknya lagi, beberapa pemainnya bahkan sudah ada yang membela timnas negara lain sebelum memutuskan membela Kosovo.
Milot Rashica, salah satu gelandang terbaik mereka juga pernah membela Albania sebelumnya. Striker andalan timnas Kosovo sekaligus topskor timnas, Vedat Muriqi juga sempat masuk timnas Albania U-21 sebelum memutuskan membela Kosovo.
Ya, memang Kosovo dan Albania memiliki hubungan baik dan Albania juga menjadi destinasi pengungsian rakyat Kosovo selepas perang pecah di wilayah tersebut. Kini, keluarga diaspora itu rela kembali membela Kosovo di ajang sepak bola.
Mayoritas pemain timnas Kosovo juga tercatat membela tim-tim di liga besar benua Eropa. Sebagian bahkan menjadi andalan timnya, seperti Rashica di Werder Bremen dan Muriqi yang jadi andalan Fenerbahce di liga Turki.
Patut kita tunggu kiprah timnas Kosovo selanjutnya. Apakah mereka bakal bisa menyusul Finlandia yang sukses melaju ke Piala Eropa untuk pertama kalinya? Atau bahkan mengikuti jejak Islandia yang tampil mengejutkan di ajang Piala Eropa 2016?
Yah, pekerjaan rumah masih menanti Kosovo. Mereka harus bisa lolos babak play-off terlebih dahulu. Hanya tersisa 4 tiket dari babak play-off dan mereka harus meraih kemenangan terus untuk melanggengkan langkah mereka.
Tapi sebelum itu, akhir pekan ini mereka kedatangan tamu berat, Inggris dalam lanjutan Kualifikasi Piala Eropa 2020. Mampukah mereka memberi perlawanan sengit kepada Inggris? Mari kita tengok hasilnya selepas laga nanti. Â
Apa yang ditunjukkan Kosovo bisa menjadi inspirasi bagi PSSI dan timnas Indonesia. Bahwa konflik dan keterbatasan sarana sepak bola bukanlah suatu halangan untuk mewujudkan mimpi berprestasi di kancah sepak bola dunia. Semoga langkah Kosovo bisa jadi inspirasi bagi timnas Garuda.Â
Salam literasi.Â