Menteri Agama malam ini, secara resmi mengumumkan hasil dari sidang isbat Idul Fitri 2020. Dengan menetapakan hari raya Idul Fitri jatuh pada hari ahad, 24 Mei 2020. Dengan kata lain esok meruapakan hari terakhir puasa ramadan 2020. Dua hari lagi, umat muslim di Indonesia merayakan hari raya idul fitri.
Pada hari raya tersebut, sudah menjadi kebiasaan untuk menyambangi rumah saudara. Sambil menjabat tangan dengan memohon maaf, atas kesalahan telah dilakukan selama setahun ini. Di hari itu semua berharap untuk saling memaafkan, layaknya sebuah kertas putih tanpa noda.
Noda-noda salah dan khilaf, secara sengaja maupun tak disengaja agar dimaafkan. Proses saling memaafkan beraneka ragam cara. Dari sekadar bersalaman saja hingga meneteskan air mata tanda penyesakan mengingat kesalahan.Â
Jika sebelumnya  saya sebatas bertugas mengelola handphone orang tua, mengirim pesan ucapan idul fitri plus permohonan maaf sekeluarga dalam menyambut lebaran. Serta menjadi pelayan dadakan, menyambut tamu berdatangan. Setelahnya bersalam-salaman dengan para tamu.
Namun proses saling maaf memaafkan tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya.
Hampir dipastikan, proses bersalam-salaman lumrah saat lebaran tidak terjadi. Bersalam-salaman hanya dilakukan melalui ruang virtual. Memanfaatkan  kecanggihan teknologi.
Hal ini  terjadi karena merebaknya virus vorona. Yang telah menjadi wabah nasional tersebut. Sehingga setiap aktivitas harus berdasarkan protokol kesehatan, yang telah ditetapkan Kementrian Kesehatan RI.
Dengan mematuhi protokol kesehatan, bertujuan untuk memutus rantai penyebaran virus. Harapan terbesar kita, agar wabah ini segara hilang dari  bumi Indobesia.
