Mohon tunggu...
Eko Irawan
Eko Irawan Mohon Tunggu... Sejarawan - Pegiat Sejarah, Sastra, Budaya dan Literasi

Ayo Nulis untuk Abadikan Kisah, Berbagi Inspirasi dan Menembus Batas

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Memotret Heritage di Kota Malang

5 Desember 2023   18:52 Diperbarui: 5 Desember 2023   18:56 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokpri Reenactor Ngalam di Kayutangan Heritage

https://youtu.be/nxON3FokM-4?si=oHHcOHlJR6rjCmAk

Heritage di Mata anak Muda

Dokpri Reenactor Ngalam di Kayutangan Heritage
Dokpri Reenactor Ngalam di Kayutangan Heritage

-----
Memotret Heritage di kota malang, khususnya di cafe cafe yang memanfaatkan bangunan heritage terukur secara visual di Kayutangan Heritage. Wacana ini sudah jadi perbincangan hangat dikalangan komunitas sejak 2017 sebelum Kayutangan heritage dibangun pemerintah Kota Malang. Kampung kampung di kota malang juga mulai berbenah menata diri agar potensi yang di milikinya bisa memberikan kontribusi riil pada masyarakat.

Salah satu konsep heritage yang coba dikembangkan adalah apa yang dilakukan oleh Reenactor Ngalam. Konsep yang berbasis historical Reenactment ini sudah diusung sejak 2006 di Kota Malang dan pada 2017 menjadi Museum Reenactor Ngalam.

Berikut liputan mengenai Museum Reenactor Ngalam :


https://youtu.be/DhniqjU8dwc?si=7cbZQsLD0IW6v5HS

Konsep Reenactor ini adalah sebuah konsep edukasi berbasis sejarah agar generasi muda mengenal sejarah perjuangan bangsanya. Itulah satu cara memperkenalkan sejarah kepada generasi muda. Keminatan anak muda belajar sejarah khususnya belajar sejarah perjuangan bangsanya bisa diawali dari konsep Reenactor ini.

Dokrpri Reenactor Ngalam foto di kedai Namsun Kayutangan malang
Dokrpri Reenactor Ngalam foto di kedai Namsun Kayutangan malang

Dengan membuat foto Reenactor di gedung gedung cagar budaya bernuansa heritage ini, secara tidak langsung mampu membangun minat belajar sejarah dan memicu rasa ingin tahu sejarah gedung gedung eks kolonial. Jadi tak hanya ngopi saja, tapi juga turut membuat reka ulang bagaimana nuansa yang terjadi diera yang diminatinya tersebut. Inilah titik temu Reenactor dengan bangunan eks kolonial tersebut. Rata rata anggota Reenactor adalah anak muda, sehingga merekalah yang kelak jadi pegiat dan pelestari bangunan cagar budaya dalam kapasitasnya masing masing. Minimal mereka mendokumentasikan hal tersebut melalui medsosnya masing masing.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun