TUBAN. Rejeki dari arah tak disangka-sangka itu madu namanya. Kami sekeluarga mampu bertahan hidup dan menjaga kesehatan pada Ramadhan 2020 karenanya. Tak dinyana hingga saat ini rejeki dari madu terus menghampiri. Madu lengkap menjaga kami selama puasa. Dari dua sisi sekaligus. Ya nutrisi pendapatan. Ya dapat manfaat sehat.
Ihwal madu ini kami hanya mengenal beberapa jenis saja. Madu randu yang kaya vitamin C yang bagus untuk mengatasi demam. Rasanya manis ada sedikit masam. Anak kami menyukai. Tak jarang kami sarapan pagi roti dengan olesan madu manis ini.
Yang lain, madu hitam dari bunga mahoni. Rasanya pahit namun banyak khasiat. Kadar gulanya rendah. Madu ini bagus untuk mencegah diabetes dan koleaterol. Dua jenis itu saja yang sering kami konsumsi sendiri. Niat utama kami hanya syi'ar akan manfaat dan khasiat madu.
Seperti juru kampanye, di rumah kami selalu mengajarkan anak-anak untuk lebih mengenal dan mencintai madu. Setidaknya, mereka mau meminum air madu suam kuku setiap pagi.
Kami juga mengenalkan honey comb atau madu sarang pada anak-anak. Mereka lebih menyukai makan madu yang masih berada di dalam sarangnya ini karena sensasinya seperti makan permen karet.
Kepada sahabat, kerabat dan handai taulan selalu kami kabarkan mengenai informasi pengobatan dan pencegahan menggunakan berbagai jenis madu. Entah sudah berapa lama. Tak penat kami menyarankan siapa saja untuk rajin konsumsi madu. Baik yang sehat maupun sakit. Anak-anak, yang muda hingga yang tua. Kami sudah seperti petugas penyuluhan madu saja.
Baik madu maupun honey comb (madu sarang), bagus untuk kesehatan. Mengandung banyak vitamin dan mineral. Mampu menjaga sistem kekebalan supaya tubuh tak mudah sakit. Di dalamnya terdapat anti oksidan yang bagus untuk melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan.
Menyampaikan khasiat dan manfaat madu bagi kami sama dengan menyampaikan satu ayat Allqur'an. Bukankah sebab cintanya pada mahluq ciptaan, Allah membahas masalah pengobatan dan pencegahan dengan madu ini. Dalam satu surat khusus. An-Nahl yang artinya lebah.
Spesifik mengenai madu, Allah berfirman di Annahl ayat 69.
“Summa kulii ming kullis-samaraati faslukii subula rabbiki zululaa, yakhruju mim butunihaa syaraabum mukhtalifun alwaanuhu fiihi syifaa'ul lin-naas, inna fii zaalika la'aayatal liqaumiy yatafakkarun”
