Mohon tunggu...
Sri Ken
Sri Ken Mohon Tunggu... Asisten Rumah Tangga - Swasta

Suka masak sambal

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pentinga Karakter Kebangsaan untuk Capai Cita-cita

7 Agustus 2020   22:05 Diperbarui: 7 Agustus 2020   21:53 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam keluarga yang meski berbeda-beda sifatnya, kita akan mendapati karakter atau tipikal sifat yang sama, semisal bapak-ibu dan dua anak, meski sang ayah terkesan angker tapi dia punya sifat baik hati. Begitu juga Ibu dan dua anaknya, punya sifat yang baik pula.

Ada juga keluarga yang punya karakter acuh dalam konteks baik yaitu tak suka mencampuri urusan orang. Biasanya sebagian besar anggota keluarganya juga punya sifat yang sama meskipun ada satu atau dua yang berbeda.

Dari dua ilustrasi tersebut ingin mengatakan bahwa satu komunitas yang tumbuh bersama dalam satu waktu yang panjang biasanya menumbuhkan karakter baru yang hampir sama. Karakter ini muncul atau tumbuh taklepas dari sejarah bagaimana komunitas atau keluarga ini lahir dan berkembang. Karakter ini yang akan mempengaruhi corak tumbuh komunitas itu selanjutnya. Karakter ini juga mungkina akan mempengaruhi keluarga atau komunitas itu Berjaya atau luruh.

Sama halnya dengan keluarga dan komunitas seperti ilustrasi di atas, bangsa kita juga punya karakter khas. Karakter ini muncul dan berkembang seiiring dengan banyak kejadian yang menyertai perkembangan bangsa tersebut.

Indonesia yang mewarisi kegemilangan Majapahit dan beberapa kerajaan di Nusantara punya karakter khas. Hal itu ditambah dengan pengalaman dan kematangan yang terasah saat menghadapi penjajah, mempertahankan kemerdekaan dan kini kita sampai pada suatu masa dimana karakter muncul untuk memengangi revolusi informasi 4.0 ini.

Karakter yang dimiliki oleh bangsa Indonesia adalah pantang menyerah dalam perjuangan. Beberapa masa yang sudah disebutkan di atas dan bagaimana kita melampauinya menunjukkan bagaimana karakter itu mendominasi solusi yang diambil. Ketangguhan para nenek moyang kita dalam mengarungi lautan, berniaga dan berdiplomasi harus kita praktikkan kembali dalam konteks kekinian.

Ini termasuk bagaimana kita memilih sikap inklusif soal spiritualitas dan budaya. Mungkin kita masih ingat bahwa Wali songo menyebarkan Islam sebagai sebuah agama dengan memakai pendekatan budaya sehingga mudah dipahami oleh banyak orang. Pendahulu kita juga punya karakter terbuka dan sangat toleran terhadap perbedaan. Sifat-sifat inilah yang diperlukan agar kita senantiasa kuat dan teguh dengan cita-cita bersama yaitu adil dan makmur.

Ke depannya, meskipun akan banyak tantangan jika kita bersikap berdasarkan karakter kebangsan kitau kita yaitu toleran, terbuka, pantang penyerah dan selalu berfikir positif, insyaallah kejayaan akan menjadi milik kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun