Mohon tunggu...
M. Iqbal
M. Iqbal Mohon Tunggu... Penulis - Part Time Writer and Blogger

Pengamat dan pelempar opini dalam sudut pandang berbeda. Bisa ditemui di http://www.lupadaratan.com/ segala kritik dan saran bisa disampaikan di m.iqball@outlook.com. Terima kasih atas kunjungannya.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Apa yang Harus Dipersiapkan untuk Menghadapi Revolusi Industri 4.0?

26 April 2019   18:25 Diperbarui: 26 April 2019   19:03 25358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kedua, mengubah sistem pendidikan ke arah modern, artinya ada hubungan dunia sekolah dengan dunia industri. Semua itu melalui program link and match kedua lini tersebut, mulai dari kurikulum berbasis STEAM (Science, Technology, Engineering, Art, dan Mathematics), praktik hingga proses adaptasi dengan dunia kerja. Guru selaku kuasa di sekolah diberikan pelatihan dan sarana dalam mendukung prosesnya ke arah teknologi. Jadi para guru sangat melek di bidang teknologi dan bisa melihat potensi anak didiknya di masa depan sesuai bidang industri yang ia gemari.

Ketiga, mengedepankan kolaborasi, di era saat ini bukan lagi mengedepankan kompetisi tapi kolaborasi dengan semua pihak. Sebagai contoh adalah bisnis taxi konvensional yang harus kalah bersaing dengan taxi online. Sebuah bisnis taxi konvensional harus punya semuanya, dimulai dari taxi, pangkalan, driver hingga proses perizinan yang berbelit-belit.

Beda dengan taxi online yang tidak punya satu unit taxi pun, mereka berkolaborasi dengan pemilik kendaraan dalam konsep sharing economy. Alhasil ada banyak taxi online tak terlihat yang menunjang pelanggan dengan harga terjangkau. Mirip dengan era Revin 4.0 yang mengedepan kolaborasi, jangan heran banyak bisnis lahir dari dasar kolaborasi di masa depan.

Peluang besar dari Bisnis Indonesia di era Revin 4.0

Bukan hanya masalah personal yang dipersiapkan dengan jeli, tapi berbagai manufaktur negeri yang terus berinovasi dan berkreasi di era kini. Sedikitnya Indonesia sudah mempersiapkan lima sektor manufaktur yang siap bersaing di pasar global di era Revin 4.0. Semua itu akan berkolaborasi dengan teknologi AI, IoT, Drone, hingga 3D Printing.

Which-50.com
Which-50.com
SBidang yang sedang dipersiapkan pemerintah jadi andalan dan bisa bersaing di masa depan. Di mulai dari bidang minuman dan makanan, tekstil, otomotif, kimia, dan elektronik. Selain itu karena bidang ini sangat sesuai dengan kebutuhan pasar, investasi hingga jumlah transaksi perdagangan. Selaku negara yang masuk dalam G20, Indonesia punya peran besar mempertahankan fokus perdagangan tersebut serta tantangan di era digital. Sejumlah industri yang jadi sentra penting Indonesia, berikut ulasannya:

1. Bidang Minuman dan Makanan

Menurut data Katadata di tahun 2017, ada sebesar 29% PDB Indonesia datang dari sentra manufaktur. Sebanyak 24% berhasil diekspor dan menyerap hampir 33% tenaga kerja di bidang tersebut. Itu sangat wajar karena Indonesia punya hasil alam yang berlimpah, salah satunya dalam pengolahan makanan dan minuman khas Indonesia.

Di era Revin 4.0, peran manusia banyak tergantikan oleh teknologi. Tugas orang yang bekerja di sentra ini hanyalah sebagai pihak monitoring menggunakan teknologi IoT. Misalnya saja sentra pertanian, peternakan, dan perikanan. Akan ada smart agriculture, smart farm, hingga smart fisheries. Ada banyak peran teknologi yang memudahkan mereka yang bekerja di bidang ini sekaligus menekan biaya operasional pekerja.

Selain itu sentra makanan dan minuman umumnya datang dari para UMKM, ada 80% daya serap yang diberikan dalam jumlah tenaga kerja di tanah air. Peran pemerintah memperkenalkan teknologi yang memudahkan proses kerja mereka. Saya mencontohkan seperti promosi produk secara digital serta kemampuan melek teknologi setiap pelaku UMKM. Itu artinya tidak ada laga istilah jemput bola tapi didatangi bola.

Terakhir adalah peran pemerintah memberikan membantu investasi pada produk yang dihasilkan sesuai dengan permintaan konsumen. Tak hanya itu saja, produk yang dinilai punya kelebihan bisa dipromosikan. Salah satunya dengan meningkatkan daya ekspor ke negara sahabat, apalagi banyak produk Indonesia yang mampu mengambil hati pelanggan luar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun