Mohon tunggu...
Iqbal Harish Musyaffa
Iqbal Harish Musyaffa Mohon Tunggu... Mahasiswa Teknik Informatika Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim

Halo!!! perkenalkan saya Haris. Saya asli Tangerang Selatan. Saya anak pertama dri 4 saudara (keluarga yang lengkap dan bahagia). Hobi saya menulis, membaca, dan olahraga. Saya merantau kemalag untuk meneruskan pendidikan S1 DI Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim, program studi di Teknik Informatika. Salam Kenal...

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Rekayasa Kebutuhan Perangkat Lunak: Memahami Apa yang Sebenarnya Dibutuhkan

23 Juni 2025   21:19 Diperbarui: 23 Juni 2025   21:19 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Sumber: Shift Academy)

Di balik setiap perangkat lunak yang sukses, ada satu pondasi yang sering kali luput dari sorotan: rekayasa kebutuhan perangkat lunak. Banyak proyek pengembangan gagal bukan karena tim tidak kompeten, melainkan karena mereka membangun solusi untuk masalah yang salah---atau bahkan membangun fitur yang sebenarnya tidak dibutuhkan.

Apa Itu Rekayasa Kebutuhan Perangkat Lunak?

Rekayasa kebutuhan perangkat lunak (Software Requirements Engineering) adalah disiplin dalam rekayasa perangkat lunak yang berfokus pada pengumpulan, analisis, spesifikasi, validasi, dan pengelolaan kebutuhan dari para pemangku kepentingan. Tujuannya adalah memastikan bahwa sistem yang dibangun benar-benar sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh pengguna dan tujuan bisnis.

Rekayasa kebutuhan bukan hanya soal mencatat daftar fitur. Ini adalah proses iteratif yang menuntut pemahaman mendalam terhadap domain bisnis, konteks penggunaan, dan harapan pengguna. Tanpa proses ini, pengembang hanya menebak-nebak apa yang harus dibangun---dan itu sangat berisiko.

Mengapa Rekayasa Kebutuhan Itu Vital?

Menurut laporan The Standish Group dalam CHAOS Report, lebih dari 30% proyek perangkat lunak gagal total, dan salah satu penyebab utama adalah ketidakjelasan atau ketidaklengkapan kebutuhan. Bahkan ketika proyek berhasil diselesaikan, tidak jarang hasil akhirnya tidak sesuai dengan harapan pengguna.

Beberapa dampak buruk akibat kebutuhan yang tidak direkayasa dengan baik:

  • Overbudget dan overdeadline karena adanya perubahan kebutuhan mendadak.

  • Fungsi yang tidak terpakai, karena tidak sesuai kebutuhan nyata pengguna.

  • Kesulitan dalam pengujian, karena tidak ada acuan kebutuhan yang jelas.

    HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    5. 5
    6. 6
    7. 7
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
    Lihat Inovasi Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun