Disini akan menjelaskan materi tentang Pengertian Filsafat Pendidikan Rekonstruksionisme dan Pemikiran Tokoh-tokoh Filsafat Pendidikan Rekonstruksionisme. Berikut ini adalah paparan tentang materi tersebut :
1. Pengertian Filsafat Pendidikan RekonstruksionismeÂ
Aliran ini merupakan suatu aliran filsafat pendidikan yang dikategorikan kedalam filsafat modern. Rekonstruksionisme berasal dari bahasa inggris yaitu reconstruct yang memiliki arti menyusun kembali. Jadi, dapat diartikan Aliran Rekonstruksionisme ini merupakan suatu aliran yang berusaha untuk merubah tata susunan lama, kemudian ingin membangun suatu masyarakat atau tata susunan kebudayaan baru yang modern dengan cara merubah dan membenahi meandset atau pola pikir melalui pendidikan dengan merubah tatanan masyarakat tersebut.
2. Pemikiran Tokoh-tokoh Filsafat Pendidikan RekonstruksionismeÂ
Berikut ini merupakan pemikiran Tokoh-tokoh Filsafat Rekonstruksionisme :
A.) George Count
 Ia adalah salah satu dari pelopor aliran rekonstruksionisme dan ia juga merupakan tokoh utama dalam pendidikan. Ia menyatakan bahwa seorang pendidik ditujukan sebagai pemimpin  dan memiliki sikap peduli. Ia ingin membangun masyarakat baru yang pantas dan berlaku adil dalam segala hal. Dan juga ia ingin membangun sarana dan prasarana yang memadai sebagai tempat belajar bagi masyarakat.
B.) Caroline Pratt
Ia merupakan seorang filsuf yang lahir pada tahun 1960-an dan ia juga merupakan seorang guru muda yang inovatif. ia memiliki pemikiran yaitu tentang memberikan  sebuah kesempatan pada anak-anak untuk melakukan apa yang mereka bisa dan mereka miliki, dengan demikian anak ini akan lebih bebas dalam menampilkan suatu bakatnya atau karyanya dan ini sangat baik untuk pola pikir anak tersebut lebih berkembang lagi.
C.) Paulo FreireÂ
Ia merupakan suatu tokoh pendidikan yang berasal dari Brasil. Ia memiliki pemikiran tentang kaum yang tertindas, yang dimana ia memberikan suatu pelajaran terhadap orang-orang miskin yang buta huruf dan ia juga memberikan pengajaran terhadap para buruh tebu yang tidak bisa membaca ataupun menulis. Pada tahun 1991 berdirilah  Institut Paulo Freire yang dihasilkan dari semangatnya dan kegigihanya terhadap kaum tertindas.
