Mohon tunggu...
Iqbal Alfajri
Iqbal Alfajri Mohon Tunggu... Desainer - Filmmaker

Saya adalah seorang pembelajar.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Perjalanan Sebuah Investasi IP (1)

23 Februari 2024   08:04 Diperbarui: 1 Maret 2024   21:11 273
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Master Class Salman Film Academy pada bulan Desember 2014 menghadirkan sutradara Riri Riza

Intellectual Property (IP) atau kekayaan intelektual merupakan nadi bagi setiap pelaku industri kreatif. Bagi kami yang bergerak di industri kreatif, khususnya film, keberadaan IP sangat penting di era digital saat ini. Namun sayangnya tak banyak sineas film yang memiliki kesadaran untuk berinvestasi melalui IP.

Bagi sineas film, IP menjadi penting karena fungsinya sebagai sarana untuk menjaga identitas karya. Selain itu, kepemilikan IP juga dapat membantu mengembangkan bisnis dan investasi, serta dapat menjaga reputasi. Ketika sineas film ditantang berinvestasi untuk IP, mereka lebih memilih mundur. Investasi karya melalui IP belum dianggap penting karena terlalu berisiko, terutama dalam hal finansial.

Sementara proses untuk membuat sebuah karya, terutama film membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Namun ketika para sineas diminta menginvestasikan IP dengan harga yang tinggi, mereka memilih menyerahkan karyanya pada para pemodal. Hal ini membuat kepemilikan IP bukan punya kreator. Namun para pemilik modal yang berani kehilangan uang untuk sebuah produk, seperti penyedia platform digital streaming.

Master Class Salman Film Academy pada bulan Desember 2014 menghadirkan aktor Didi Petet.
Master Class Salman Film Academy pada bulan Desember 2014 menghadirkan aktor Didi Petet.

Atas dasar itulah kami dari Salman Film Academy memberanikan diri untuk berinvestasi karya melalui IP. Kami merencanakan sebuah film yang idenya berasal dari pemikiran dan kreativitas para filmmaker yang ada di komunitas kami. Ide orisinal inilah yang akan kami kembangkan menjadi sebuah karya film komersial.

Langkah awal yang kami ambil adalah dengan mengadakan Master Class bersama para tokoh perfilman nasional. Ada 3 tokoh yang kami undang mewakili 3 elemen penting industri perfilman. Ketiganya adalah produser, sutradara, dan aktor. Untuk posisi produser kami beruntung memiliki seorang alumni yang telah menjadi salah satu legenda perfilman nasional, yaitu Ibu Budiyati Abiyoga. Ibu Budi, begitu kami akrab menyapa beliau, adalah seorang produser yang berhasil memproduksi film-film laris dan berkualitas seperti Kejarlah Daku Kau Kutangkap (1986), Naga Bonar (1987), Gema Kampus 66 (1988), Cas Cis Cus (1989), Cinta Dalam Sepotong Roti (1990), Ooeroeg (1992), Nagabonar Jadi 2 (2007), dan masih banyak lagi.

Ibu Budiyati Abiyoga dan Mas Didi Petet saat menyampaikan materi dalam Master Class Salman Film Academy.
Ibu Budiyati Abiyoga dan Mas Didi Petet saat menyampaikan materi dalam Master Class Salman Film Academy.

Untuk posisi sutradara kami mengundang Mas Riri Riza untuk berbagi pengalamannya tentang bagaimana memimpin kerja kreatif dalam produksi film. Seperti yang kita tahu, Mas Riri adalah salah seorang sutradara yang sukses melahirkan karya-karya film box office diantaranya Petualangan Sherina (2000), Ada Apa Dengan Cinta (2002), Laskar Pelangi (2008), dan Sang Pemimpi (2009). Sedangkan untuk posisi aktor kami menghadirkan seorang aktor kenamaan yang selalu bermain apik di setiap filmnya yaitu Didi Petet. Kita mengenal beliau dari film-filmya yang laris manis seperti Catatan Si Boy (1987), Si Kabayan Saba Kota (1990), Rindu Kami PadaMu (2004), Jermal (2008), dan masih banyak peran-peran beliau di film dan sinetron.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun