Mohon tunggu...
I Putu Bagus Wiswanathan
I Putu Bagus Wiswanathan Mohon Tunggu... Mahasiswa Undiksha

Saya senang menulis tentang topik yang berhubungan dengan sosial budaya.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Karmaphala Dalam Kehidupan Manusia

26 April 2025   12:18 Diperbarui: 26 April 2025   10:22 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Di era digital, karma tidak lagi sebatas tindakan fisik. Sebuah komentar di media sosial, sebuah hoaks yang dibagikan, atau bahkan niat di balik unggahan. semua itu adalah bentuk karma yang kelak akan menghasilkan pengaruh. Mungkin dampaknya tidak terasa secara langsung, tetapi bisa muncul melalui suasana sosial yang terbentuk seperti meningkatnya polarisasi, tumbuhnya kecemasan kolektif, dan memudarnya rasa empati antar sesama. Di sini, Karmaphala mengajak kita untuk berhati-hati dalam niat dan interaksi, bahkan di ruang yang tak kasat mata. Sebab, dalam ajaran Hindu, pikiran adalah karma pertama yang akan membentuk ucapan dan tindakan

Hal serupa juga terjadi pada isu global. Ketika manusia menebang hutan secara membabi buta, membuang limbah ke sungai, membakar lahan, dan mengeksploitasi bumi tanpa kendali, maka sesungguhnya ia sedang menabur benih dari suatu akibat. Bencana ekologis yang terjadi seperti banjir bandang, kebakaran hutan, perubahan iklim ekstrem, dan krisis air bersih bukanlah peristiwa yang datang tanpa sebab. Ini adalah buah karma kolektif, yang muncul dari serangkaian tindakan yang tidak selaras dengan harmoni alam.

Dalam konteks ini, ajaran Karmaphala mengajarkan bahwa berbuat baik kepada alam adalah tindakan yang berdampak jauh. Tidak hanya bagi kenyamanan hidup hari ini, tetapi juga demi keberlangsungan hidup anak cucu di masa depan. Menjaga alam, dengan demikian, bukan semata tugas ekologis, tetapi praktik spiritual yang menempatkan manusia sebagai penjaga keseimbangan, bukan penguasa yang bebas tanpa batas.

Karmaphala sebagai bagian dari ajaran Panca Srada dalam agama Hindu bukan sekadar konsep abstrak, melainkan panduan hidup yang menyentuh inti kesadaran manusia, bahwa hidup ini adalah rangkaian sebab dan akibat. Perbuatan kita hari ini tidak pernah hilang tanpa jejak. ia akan kembali dalam bentuk pengalaman, nasib, atau pelajaran.

Dengan memahami dan menghayati tiga jenis Karmaphala yaitu Sanchita Karmaphala, Prarabdha Karmaphala, dan Kriyamana Karmaphala. manusia diajak untuk hidup dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, dan kebaikan. Konsep ini tidak hanya membentuk cara pandang spiritual, tetapi juga menjadi fondasi etika sosial dan pribadi dalam dunia modern.

Karmaphala juga mengingatkan kita bahwa kehidupan sebagai manusia adalah kesempatan mulia. Sebagaimana dinyatakan dalam Sarasamuscaya sloka ke-2, hanya manusialah yang mampu memilih antara perbuatan baik dan buruk. Maka, semasa hidup, jadikanlah tindakan kita sebagai ladang untuk menanam kebaikan, demi menuai kedamaian baik di dunia ini, maupun di kehidupan mendatang.

Pada akhirnya, Karmaphala bukan hanya ajaran tentang hasil, tetapi ajakan untuk hidup dengan kesadaran penuh (awareness), niat tulus (sincere intention), dan komitmen terhadap Dharma (kebenaran). Sebab di tangan kita sendirilah, kualitas hidup akan dibentuk.

Daftar Pustaka

  • Aryani, Ni Wayan. (2020). Ajaran Karma dalam Perspektif Hindu. Denpasar: Yayasan Dharma Duta.
  • Sarasamuscaya. Terjemahan oleh I Gusti Bagus Sugriwa. Surabaya: Paramita.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun