Mohon tunggu...
Priyono Budisuroso
Priyono Budisuroso Mohon Tunggu... Dokter SpA di Purwokerto

Pangkat dan Golongan sebagai PNS sudah "mentok" IV E, tidak ada Pangkat dan Golongan yang lebih tinggi lagi, kalo di Ketentaraan berarti " Jendral" ya., Tidak cari musuh dan tidak ingin dimusuhi " Ngluruk tanpa bala, menang tanpa ngasorake"

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sekolah jaman dulu dan sekarang.

28 April 2014   02:03 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:07 1587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ipiet Priyono : Sekolah jaman dulu dan sekarang. Kalau anda lahir di tahun 1950 an, tentu anda akan teringat pantun berikut : Terbit liurku melihat kolak Dijual orang ditepi jalan. Untung teringat nasehat emak Disitu aku dilarang makan. Atau pantun ini : Disudut rumah ada sarang. Sarang apa, cobalah terka. Sarang burung! Bukan, sarang laba- laba. Kedua pantun tersebut berada pada buku pegangan Bahasa Indonesia  untuk tingkat SD : "Bacaan Bahasaku". Gambar sampulnya ada 3 anak kecil memegang satu buku, membaca bersama buku tersebut :  Bacaan Bahasaku Buku ini ada beberapa jilid, dipakai untuk tingkat SD, tidak pernah berganti ataupun direvisi selama ber tahun- tahun, sehingga dapat diwariskan ke adik adiknya, sebagai contoh, karena saya anak ke 4, buku tersebut waktu sampai di tangan saya sudah melewati 3 kakak saya terdahulu, hemat bukan? Masa sekolah SD saat itu, klas 1 sampai klas 3, masuk jam 7 pagi dan pulang jam 10, mulai klas 4 keatas, pulangnya jam 12.15 siang. Anak SD klas 1-3 jaman  sekarang, kebanyakan sudah berangkat  jam 7 pagi, pulang jam 1 siang, untuk klas 4 keatas, pulangnya banyak yang sampai jam 4 sore, ada ritual makan siang di sekolah, belum lagi sepulang sekolah masih berderet jadwal les Ada  mata pelajaran menulis halus ( sepertinya sekarang koq sudah tidak ada ya), dan....mencongak!... Ini mata pelajaran hitung hitungan diluar kepala yang bikin stres. Contoh : Bapak/ ibu guru berdiri didepan kelas sambil memegang penghapus  papan tulis, memberi perintah hitungan : 23 kali 11 ...DOK, penghapus dipukulkan ke meja, pelajar mulai menghitung, kemudian....DOK... ganti soal lagi......wah ...ngeri sekali bisa pelajaran tersebut, senam otak, tangan dan kaki dingin, tampaknya  pelajaran mencongak juga sekarang sudah tereliminasi, tiap anak sudah menghitung pakai KALKULATOR.....wah enak ya.....hehe Dulu, sampai  SMA, masuk sekolah jam 7 pagi dan pulang tetap jam 12.15 siang. Buku pegangan untuk pelajaran di sekolah pun masih sama, sehingga juga tetap bisa diwariskan ke adiknya atau bila tidak punya, bisa beli baru ataupun beli di pasar loak. Sekolah jaman sekarang....bikin pusing orang tua, anak dan....guru. Pada gambar diatas, tampak  sistim pendidikan di Indonesia  lebih 5x  perubahan kurikulum. 1 Kurikulum Sekolah Dasar. 2 Kurikulum Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PSPP) th 1973 3 Kurikulum 1984 4 Kurikulum 1994 5 Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) th 2004 6 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ( KTSP) th 2006 7 Kurikulum 2013 Tampaknya ada rumus baku, tiap ganti pemerintahan, ada pergantian  Menteri dan ada pergantian Kurikulum.... Kurikulum belajar ada yang namanya CBSA ( Cara Belajar Siswa Aktif), maksudnya barangkali bagus, tapi implementasinya dilapangàn bikin pusing Otang tua, yang di CBSA kan bukan murid, tetapi Orang tuanya, ini saya alami sendiri saat anak masih SD, yang AKTIF adalah orang tuanya mengajàr anaknya dengan buku panduan yang tiap tahun berubah. Akhir Klas 6 SD, klas 3 SMP dan klas 3 SMA juga melalui ujian sekolah yang sekarang disebut dengan Ujian Nasional, tekhnik pelaksanaannya kurang lebih sama dengan sekarang, tetapi tidak seheboh UN jaman sekarang yang tiap tahun ada soal yang bocor dan ujian sampai melibatkan polisi untuk mengawal soal.....hehe Pada jaman dulu, tidak ada atau sangat sedikit sekali jumlahnya, anak sekolah mengikuti les pelajaran sekolah, kalaupun toh ada, orang tua mereka melakukan secara sembunyi sembunyi dan tidak dengan bangganya bercerita bahwa anaknya ikutbles ini les itu , sebab dogma yang berlaku, ikut les berarti anak "bodoh". Keadaan ini bertolak belakang dengan anak sekolah jaman sekarang, orang tua merasa bangga bila anaknya mengikuti les pelajaran sekolah, makin banyak mata pelajaran yang diikuti untuk les, makin bangga. Keadaan ini membuat orang tua dari sosial ekonomi kurang, terpaksa ikut " perlombaan" les sebanyak banyaknya, utang sana sini untuk menutup gengsi...hehe Ada lagi yang aneh bin ajaib, dengan diberlakukannya jenjang pendidikan klas I sampai Klas IX, , tidak ada konsistensi dalam menyebutkan klas, contohnya anak jaman dulu klas III SMP, sekarang menyebut sebagai klas IX SMP, bukankah ini berarti di SMP ada klas IX nya?....hehe Nah bagaimana nantinya nasip Kurikulum 2013, tampaknya akan mengikuti tren sebelumnya, yaitu....tiap ganti Menteri, agar tampak ada kinerjanya selama masa jabatannya, maka yang dipikir pertama kali adalah.....PERGANTIAN KURIKULUM..... ( lumayan, ada Proyek besar)...hehe Saya adalah produk dari kurikulum lama, dari SD sampai SMA lancar lancar saja, dan tidak pernah ikut  LES pelajaran, kuliah juga lancar, tidak pernah melamar pekerjaan, tidak pernah mengikuti tes Pegawai Negri, tidak pernah ikut tes IQ, tidak pernah di tes Psychologis, tidak pernah ikut tes TOEFL Pangkat dan Golongan sebagai PNS sudah mentok, IV-E, mungkin sekarang sudah menjadi BARANG LANGKA, sudah tidak di produksi lagi...LIMITED EDITION.....hehe Selamat malam, MERDEKA ! Rujukan : http://pustakaaslikan.blogspot.com/2013/05/isi-kurikulum-2013-mata-pelajaran.html

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun