Mohon tunggu...
Ipi Fernandez
Ipi Fernandez Mohon Tunggu... PNS -

syukur adalah cara tepat ketika kita tdk mampu lagi berbuat apa-apa

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Damai?? Yes!!

17 Mei 2012   16:24 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:10 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

By : Ipi Fernandez

Yang paling dicemaskan orang tua adalah anak-anak sekali waktu menjadi yatim piatu,makanya mereka berjuang keras untuk terus hidup sehat,prinsip hati-hati agar tidak celaka, agar anak-anak tidak jadi jatim piatu.

Berbeda dengan Jesus Kristus atau ( sahabatku yang Muslim menyapa dengan nama Nabi Isa), Beliau bahkan sangat menghendaki kepergian-Nya meningalkan anak-anak-Nya,para murid kesayangan-Nya,para sahabat-Nya bahkan kedua orang tua-Nya. Karena dengan kepergian Jesus, para murid,sahabat,orangtua-Nya tidak akan menjadi Jatim Piatu bahkan memperoleh kebahagiaan dan sukacita yang sempurna karena Dia pergi,:

Pertama: Mewariskan Damai dan Sukacita.Damai Jesus tidak bawa pergi tetapi dia tinggalkan di dunia agar kita juga mewarisi damai itu kepada sesama,para sahabat disekitar kita.

Kedua : Jesus pergi tetapi Dia beri kita pengawal yang super cerdas yaitu Roh Kudus yang selalu mendampingi, menerangi akal kita untuk mampu membedakan mana yan baik mana yang buruk dan

Ketiga : Dia pergi untuk mnyiapkan tempat untuk kita,Dia pergi membangun rumah abadi kita.”Aku pergi untuk menyiapkan tempat bagimu,supaya dimana Aku ada,kamupun berada”.

Sanggupkah kita menerima wasiat-wasiat ini? Ataukah kita justru sering mengkianati Jesus dengan hidup penuh curiga, jadi biang perpecahan pada komunitas hidup harian kita dan justru kita sering mengabaikan bisikan hati Nurani yang adalah tempat bersemayam Roh Kudus,dengan lebih mengejar harta,kuasa dan kesenangan dunia lainnya lalu memangsa sesama dari pada berbuat baik,hidup ugahari dan bersahaja. Simiskin menjerit kelaparan tanpa daya, nurani kita bisu,rasa kita mati.

Hari ini kita merayakan kenaikan Sang Juru Selamat . WasiatNya masih sama:”Damai sejahtera bagi Kamu sekalian”. Siapakah kamu? Apakah mereka?apakah kamu? Ataukah Kita???

Kamis Kenaikan yang menakjubkan ,17/05/2012

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun