Mohon tunggu...
Ipah Latipah
Ipah Latipah Mohon Tunggu... Mahasiswi

مَنْ جَدَّ وَجَدَ

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurangi Sampah Plastik, SMPN 2 Pandeglang Membuat Program Deklarasi Gelatik

8 September 2023   16:40 Diperbarui: 8 September 2023   19:11 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Siswa membawa alat makan dan minum ke kantin, dokpri

SMPN 2 Pandeglang membuat program Deklarasi GELATIK (Gerakan Lingkungan Anti Plastik). Program ini dibuat atas keprihatinan SMPN 2 Pandeglang terhadap meningkatnya volume sampah plastik yang bertebaran di sekolah memunculkan ide untuk mengurangi bahkan melakukan pelarangan penggunaan plastik di kantin. Larangan ini tidak hanya berlaku untuk para siswa, tetapi guru dan juga mahasiswa PLP Integratif yang sedang melakukan kegiatan di sekolah SMPN 2 Pandeglang.

Dede Apriadi Yusup selaku Pembina Osis sejak senin (4/9/2023) memulai gerakan ini dengan mewajibkan para siswa untuk membawa alat makan dan minum ke kantin ketika hendak jajan. Sekolah menyediakan alat makan dan minum yang kemudian siswa dapat membelinya.

Siswa membawa alat makan dan minum ke kantin, dokpri
Siswa membawa alat makan dan minum ke kantin, dokpri

"Kami mewajibkan para siswa untuk membawa alat makan dan minum yang dicuci dan disimpan oleh ketua kelas dan ditinggalkan di kantor guru (meja wali kelasnya masing-masing). Kami juga melarang para siswa membawa sampah plastik ke sekolah dan mengumpulkan penjaga kantin untuk menyukseskan program ini" ungkapnya.

Upaya penyelamatan bumi memang harus ditanamkan pada generasi muda sejak mereka berada di bangku sekolah. Banyaknya limbah plastik yang tidak dapat didaur ulang harus dikurangi, bahkan pada saat nanti tidak digunakan sama sekali. Sebelum kebijakan ini diterapkan, Dede Apriadi Yusup juga mengajak elemen terkait untuk menyukseskan program ini, misalnya penjaga kantin.

"Harapan kami, penjaga kantin bisa mendukung program sekolah dengan tidak melayani siswa ketika jajan tidak membawa alat makan dan minum" tuturnya. Ungkapnya. 

Sementara itu, Yayat Suryati selaku bendahara sekolah berkolaborasi bersama Dede Apriadi Yusup untuk menyukseskan program sekolah ini dengan mempersiapkan alat-alat makan dan minum siswa memantau secara berkala para siswa yang membawa perlengkapan makan dan minum.

"Saya bersama bendahara sekolah membicarakan hal ini agar sekolah menyediakan alat makan dam minum siswa terlebih dahulu, karena pengalaman dulu, kita juga melakukan upaya seperti ini tetapi meminta siswa untuk membawa alat makan dan minum sendiri dari rumah, hasilnya banyak siswa terutama laki-laki yang tidak membawa alat makan dan minum," kata Dede Apriadi Yusup.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun