Mohon tunggu...
I Nyoman  Tika
I Nyoman Tika Mohon Tunggu... Dosen - Dosen
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

menulis sebagai pelayanan. Jurusan Kimia Undiksha, www.biokimiaedu.com, email: nyomanntika@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Arjuna Hening di Wilayah Gunung yang Sepi

1 Maret 2021   18:01 Diperbarui: 1 Maret 2021   18:32 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manusia menjadi spesies makhluk spesial di bumi karena diberi akal. Akal, dalam dimensi tertentu juga merupakan instrumen rohaniah manusia, karena digunakan untuk membedakan benar dan salah. 

Namun akal juga kerap digunakan sebagai menyakiti kehidupan lain. Seharusnya akal digunakan memaknai setiap simbol-simbol indah yang ditampilkan alam untuk memperindah bunga-bunga di taman jiwa yang ada di dalam diri. Maka saran penting tetua di bali, yang gunakan akal itu sebaik-baiknya, jangan pernah menggunakannya untuk merendahkan pihak lain, atau mahluk lain.

Akal menjadi pembeda antara manusia dengan makhluk lain penghuni bumi. Akal di lain kesempatan juga kerap digunakan untuk menganalisis, sebuah kemampuan berbanding lurus dengan pengalaman dan tingkat pendidikannya, sehingga orang berpendidikan simbol-simbol alam yang mengarah pada memperbesar kesombongan sebaiknya dihindari. 

Berita baiknya adalah dengan memanfaatkan pesan-pesan indah yang ditampilkan oleh alam raya untuk membuat diri semakin rendah hati dan penuh harmoni seta toleran. Kemudian sebarkan harmoni di dalam ke luar. Karena akal inilah peradaban manusia terus berbiak dalam bentuknya yang hakiki, ilmu pengetahuan dan teknologi.

Untuk mencari pengetahuan itu, Arjuna sang tokoh yang diandalkan oleh Yudhishthira, arjuna diminta mencari ilmu kanuragan, sampai dimana pun, untuk membentengi kelaurga dan bangsa, dan memberikan sumbangan bagi kemaslahatan bangsa dan negara.

Ruang itu sepi, Arjuna mendengarkan petuah dari Dewa Siwa ketika berada di gunung Indra kila, tempat di mana Arjuna mendapatkan anugerah senjata 'Pasupathi dari Dewa siwa. Senjata itu didapat dengan tidak mudah, lewat tapa, berbagai cobaan dan akhirnya berhasil, Dewa Siwa hadir menyamar sebagai seorang pemburu. Penyamaran itu terkuak, ketika Arjuna membuat linggam, dan bunga yang dihaturkan berpindah ke kaki sang pemburu. Pemburu adalah Dewa Siwa.

Di dunia ini, semua tidak akan didapat dengan mudah perlu usaha, pesan bijaknya adalah, Jangan pernah merasa lemah. Itu sebabnya dalam kisah suci pesan lain berbicara banyak, yakni Orang tua boleh membelikan rumah untuk tubuh anak-anak, tapi jangan pernah membelikan rumah untuk jiwa anak-anak

 Ajarkan bahwa mereka harus mampu mengatasi ujian dan cobaan hidup satu demi satu dengan menengadahkan tanga ke atas dalam doa , percaya dan usaha.. Sebongkah berlian akan didapatkan ketika digosok terus menerus sampai ke temu sebuah berlian yang indah, tanpa digosok tak akan pernah mendapatnya.

Lalu, dalam keremangan kabut, Dewa Siwa memberikan wejangan dan petuah yang luar biasa kepada Arjuna, tentang berbagai hal yang perlu diketahui, dan bermanfaat, serta wejangan-wejangan dan pengalaman itu baik digunakan saat 'penyamaran di kerajaan Wirata.

Arjuna masih belum menyana, bahwa dia bertemu dengan junjungan alam semesta.-Dewa Siwa.

Aku masih belum sempurna, tapaku belum lengkap, aku ragu bisa bertemu denganmu, apakah engkau memang yang Kuasa ? bukankah ada mahluk tak berbadan bisa datang setiap saat di dunia ini? Tanya Arjuna penuh ragu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun