Mohon tunggu...
Inyi
Inyi Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Palangkaraya

Baik dan tidak sombong

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ketimpangan Ekonomi dan Ketimpangan Pendapatan di Indonesia

28 Maret 2024   18:12 Diperbarui: 28 Maret 2024   18:12 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Badan pusat statistik Https://www.bps.go.id

Ketimpangan ekonomi adalah kesenjangan yang terjadi dalam distribusi sumber daya ekonomi, seperti kekayaan, pendapatan, dan akses terhadap peluang ekonomi, di antara berbagai kelompok masyarakat. Ketimpangan pendapatan adalah kesenjangan yang terjadi dalam distribusi pendapatan antar individu atau kelompok masyarakat.

 Ketimpangan ekonomi dan ketimpangan pendapatan di Indonesia, merupakan isu yang kompleks dan telah berlangsung lama. Hal ini dapat dilihat dari perbedaan yang mencolok antara kaya dan miskin, baik dalam hal akses terhadap sumber daya maupun peluang untuk meningkatkan taraf hidup.

Di Indonesia, ketimpangan ekonomi dan ketimpangan pendapatan masih menjadi masalah yang serius. Karena, disebabkan oleh beberapa faktor utama seperti struktur ekonomi yang tidak merata, akses pendidikan yang terbatas, korupsi, dan pertumbuhan ekonomi yang tidak merata.

Berikut beberapa data dan fakta terbaru (per Maret 2023) untuk menggambarkan kondisi ketimpangan di Indonesia:

1.Gini Ratio 

 Pada Maret 2023, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Indonesia yang diukur menggunakan Gini Ratio adalah sebesar 0,388. Angka ini meningkat 0,007 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio September 2022 yang sebesar 0,381 dan meningkat 0,004 poin jika dibandingkan dengan Gini Ratio Maret 2022 yang sebesar 0,384. 

Gini Ratio di perkotaan pada Maret 2023 tercatat sebesar 0,409; naik dibanding Gini Ratio September 2022 yang sebesar 0,402 dan Gini Ratio Maret 2022 yang sebesar 0,403.Gini Ratio di perdesaan pada Maret 2023 tercatat sebesar 0,313; tidak berubah dibanding Gini Ratio September 2022 dan turun jika dibandingkan Gini Ratio Maret 2022 yang sebesar 0,314. 

 Berdasarkan ukuran ketimpangan Bank Dunia, distribusi pengeluaran pada kelompok penduduk 40 persen terbawah adalah sebesar 18,04 persen. Hal ini berarti pengeluaran penduduk pada Maret 2023 berada pada kategori tingkat ketimpangan rendah. Jika dirinci berdasarkan daerah, di perkotaan angkanya tercatat sebesar 16,99 persen yang berarti tergolong pada kategori ketimpangan sedang. Sementara untuk di perdesaan, angkanya tercatat sebesar 21,18 persen, yang berarti tergolong pada kategori ketimpangan rendah.

2.Distribusi Kekayaan

 1% orang terkaya di Indonesia, memiliki kekayaan setara dengan 50,3% kekayaan nasional. Sedangkan 10% orang terkaya di Indonesia memiliki kekayaan setara dengan 74,9% kekayaan nasional.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun