Mohon tunggu...
Indrian S. Fauzi
Indrian S. Fauzi Mohon Tunggu... Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ilmu Tingkat Tinggi: Aktivasi Kecerdasan Intuisi (STIFIn)

16 Agustus 2022   07:00 Diperbarui: 3 Desember 2022   14:12 1680
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengaji (Sumber: Freepik)

Terawangan yang dimiliki Albert Einstein ditunjang dari referensi-referensi bacaan-bacaan yang membuatnya semakin cerdas berintuisi. Karena memang dengan kemampuan intuisi yang sudah maju seorang dapat memprediksi masa depan secara akurat. 

Kita tunggu saja apakah yang disampaikan seorang Einstein itu kebenaran atau bukan? 

Perbedaan Intuisi dan Insting

Intuisi dan Insting sejatinya berbeda, namun fungsi akhirnya apabila seorang sudah mencapai puncak dalam kecerdasannya, maka ia dapat menerawang masa depan hingga alam yang kekal.

Intuisi adalah Indera Ke-6, jika maju ia akan menjadi firasat yang membantunya untuk merasakan apa yang bakal terjadi pada kehidupannya. Jika sangat maju ia akan menjadi Guidance yang merupakan berkah anugrah dari Sang Pencipta kepada hamba-Nya yang terpilih untuk menyelamatkan kehidupan orang banyak.

Insting adalah Indera Ke-7, banyak orang menyebutnya The Third Eye, jika maju maka ia akan dapat melihat dan merasakan apa yang terjadi di masa depan dan merasakan sensasi pengalaman spiritual yang begitu realistis dirasakan oleh Jiwa. Jika sangat maju ia akan menjadi Provision (Ketetapan) yang membuatnya menjadi seorang yang visioner melihat apa yang akan terjadi di masa depan melalui Third-Eye-nya yang sarat urgent dan menyangkut keselamatan banyak orang.

Intuisi dapat diasah dengan memperkaya semangat literasi, rajin mendengarkan siraman ruhani, mendapati nasihat orang bijak. Untuk menjadi referensi utama agar semakin awas dalam berkehidupan baik sosial maupun alam. Kemampuan awas ini dinamakan firasat. Jika sudah tajam firasatnya maka menjadi Guidance yang sarat kebenaran.

Insting dapat diasah dengan mengucap nama suci Wakil Tuhan yang hadir di muka bumi secara lisan hati dan ucap, pikiran fokus membayangkan perjuangan seorang Wakil Tuhan tersebut secara konsisten, teratur dan dispilin tak pernah ditinggalkan. Ada bahasan lengkapnya di tulisan link berikut, Ilmu Tingkat Tinggi: Aktivasi Kecerdasan Insting.

Kelemahan Seorang Berkecerdasan Intuisi

Sangat berbahaya bagi seorang dengan dominasi kecerdasan Intuisi membaca referensi literasi yang keliru bahkan menyesatkan, bahkan juga karena sering mendengarkan ceramah yang mengatasnamakan keagamaan namun sarat kebencian juga penuh kekeliruan. Karena ini akan menimbulkan Prasangka Negatif yang disebabkan referensi dari kata-kata yang tersimpan dari memori otak. Akibatnya Suudzon sering kali menghantui kepribadian seorang tersebut, dan menjebaknya dalam pelbagai permasalahan hidup.

Oleh karenanya, carilah bacaan-bacaan yang berkualitas. Dan selektif-lah dalam mencari bacaan juga memilih siraman ruhani yang menyejukan jiwa, dan yang paling penting adalah pergaulan yang mencerdaskan, bukan malah menjebaknya dalam pelbagai permasalahan.

Sekian bahasan Aktivasi Kecerdasan Intuisi. Maka untuk mengaktifkannya, yaitu dengan memperkaya bacaan yang penuh kebermanfaatan, membaca Kitab Suci yang di-Firmankan Tuhan, mendengarkan siraman ruhani yang menyejukkan, dan menghindari informasi, bacaan, dan tontonan bersifat hoax atau menyesatkan.

Semoga bermanfaat!

Tertanda.
Rian.
Cimahi, 16 Agustus 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun