Selamat berjumpa kembali sahabat kompasianer dan readers~ Berjumpa kembali dengan saya!
Saya kali ini mau membahas Gambaran Alam Ruhani Menurut Pandangan Sufi dan Sastra Veda.
Simak baik baik yah~
Banyak dari kalangan Sufi menggambarkan bahwa Bumi tempat kita tinggal adalah miniatur dari Surga. Dan bagi saya pernyataan ini Tepat.
Surga dimaknai sebagai Alam yang kekal dan penuh kenikmatan yang tiada habisnya, juga dipenuhi oleh kehidupan yang damai, sejuk, penuh kesenangan badan dan penuh kebahagiaan. Semua ceria dan riang didalamnya. Penuh senda gurau yang menyejukkan hati dan girang karenanya.
Surga yang saya jelaskan adalah surga yang berada di Alam Ruhani. Bukan surga yang berada di alam material. Karena surga alam material bersifat fana, dan manusia yang dilahirkan di surga alam material, masih memiliki tugas untuk menyempurnakan personalitasnya yang mulia dan luhur serta berpengetahuan ruhani yang lengkap disertai kesadaran paripurna akan berketuhanan dan berkemanusiaan, dengan dilahirkan kembali ke muka bumi dengan paras yang tampan bagi pria atau cantik bagi wanita, dan hidupnya dipenuhi keberuntungan.
Srila Guru Pandita, seorang Guru Kerohanian dari Kalangan Vaisnava melalui podcast Hindu Times, menjelaskan bahwa Bumi yang kita pijak ini adalah refleksi dari salah satu gambaran alam ruhani yang kekal. Hanya saja bumi bersifat sementara, lain halnya dengan kehidupan dunia di alam ruhani yang kekal.
Di dunia ruhani sebagaimana tertera dalam Skanda Srimad Bhagavatam atau juga disebut Bhagavatam Purana, digambarkan bahwa kehidupan dunia ruhani sejatinya mirip dengan kehidupan alam dunia. Hanya saja keindahannya berjuta-juta kali lipat mengalahkan keindahan alam bumi ini. Banyak orang-orang terkesima dengan berbagai keindahan alam bumi, namun keindahan alam dunia ruhani begitu spektakuler dan membuat seorangpun yang sudah merasakan penderitaan dan kesengsaraan semasa hidup di alam dunia tidak ingin jatuh kembali ke alam material.
Namun itu semua bukan apa-apa dibandingkan presensi Tuhan Yang Maha Kuasa yang mengambil wujud dengan bentuk manusia yang paling paripurna dari seluruh makhluk-Nya di alam ruhani. Ini merupakan bentuk keabsolutan Kemahakuasaan Tuhan dan bukti cinta Tuhan kepada seluruh makhluk-Nya di alam ruhani.
Tuhan melakukan hubungan horizontal dengan makhluknya dengan mengambil rupa manusia berlengan dua, tidak seperti perwujudan dewa yang berlengan banyak. Semua terpesona dengan wujud Tuhan yang rupawan, paling tampan, mengalahkan jutaan dewa asmara yang tinggal di planet surgawi alam material.