Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Maksimalisasi Potensi Kebaikan Hati untuk Kemajuan Nusantara

18 Juli 2022   06:30 Diperbarui: 18 Juli 2022   18:55 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat berjumpa kembali sahabat Kompasianer dan Readers~ Kali ini saya mau membahas potensi kebaikan hati untuk negeri ini heheheh~

Memaksimalkan Potensi Kebaikan Hati merupakan landasan utama mencerdaskan kehidupan berbangsa, yang diamanahkan oleh Konstitusi Negeri kita. Sebagaimana Rumus kehidupan yang saya temukan hasil kajian kitab suci secara universal:

Perbuatan Baik melahirkan Pemikiran yang baik, Pemikiran yang baik melahirkan Keinginan luhur dan mulia, dan Keinginan luhur dan mulia melahirkan Kecerdasan.

Apa saja perbuatan baik itu?

  1. Kejujuran, Perkataan relevan dengan tindakan dan kebiasaan, berbicara sesuai realita, patut dipercayai apa kata-perkataannya dan apa perbuatannya.
  2. Taat, patuh atas aturan yang berlaku semasa hidup (baik aturan hukum, agama, adat, dalam dunia kerja, dan dalam berkeluarga/berumah tangga).
  3. Tekun, rajin dan bersungguh-sungguh dalam memperjuangkan segala hal yang menguntungkan.
  4. Kesabaran, menahan rasa perih atas perkataaan dan tindakan seseorang juga suatu sikap konsistensi dalam perjuangan.
  5. Memberikan Keridhaan, sama seperti memberikan restu demi kebaikan bersama.
  6. Pandai berterima kasih, ungkapan realistis dari bersyukur kepada sesama dan Tuhan Semesta Alam.
  7. Mengucapkan Salam, salah satu perbuatan yang diridhai Tuhan demi ikatan persaudaraan.
  8. Menjaga tali silaturahim, menjaga ikatan persaudaraan dan kekeluargaan.
  9. Kesederhanaan, tidak berlebih-lebihan, tidak boros, walaupun hidup sederhana terkesan minimalis ala kadarnya tapi tidak menjebak diri dalam situasi rumit dan merepotkan.
  10. Menyelamatkan, memberikan keselamatan pada sesama dari segala marabahaya yang menerpa.
  11. Melindungi, memberikan rasa aman dan sentosa pada sesama.
  12. Memberikan kesejahteraan, memenuhi kebutuhan hidup seseorang agar terhindar dari segala kemiskinan lahir bathin yang membawa derita dan kesengsaraan.
  13. Kebijaksanaan, penuh pertimbangan yang menyentuh hati dan siapapun memperoleh keberuntungan dari ucap dan tindakan yang bijak
  14. Semangat, pantang menyerah terus maju demi satu tuju.
  15. Tunduk hati, tidak merendahkan sesama, tidak merasa lebih baik diri ini dari orang lain, karena menganggap semua orang memiliki kelebihan, keunggulan dan keunikannya masing-masing, memperlakukan seorang yang lebih mengetahui pengetahuan atau ilmunya dengan perlakuan kita yang istimewa kepadanya.
  16. Ramah, berlaku lembut dan tutur kata yang menyejukkan hati
  17. Sopan, tidak menyakiti perasaan orang lain, dan selalu berucap permisi jika terkesan menginterupsi/menganggu seseorang.
  18. Dermawan, pandai berderma demi keberuntungan sesama, memberikan apa yang ia miliki namun tidak menyulitkan dirinya sendiri.
  19. Percaya, memberikan kepercayaan kepada orang lain yang patut dipercayai (karena kejujurannya).
  20. Amanah, dapat dipercaya, tidak menyelewengkan kepercayaan seseorang dan seluruh pada dirinya.
  21. Ketulusan, tidak pamrih, tidak mengharapkan imbalan atas kebaikannya, yakin ada yang lebih hebat dari pada imbalan atas ketulusannya.
  22. Kerelaan, mau berjuang tanpa harap segala hal apapun dari seseorang melainkan demi kebaikan sesama.
  23. Pemaaf, memaafkan kesalahan yang diperbuat sesamanya, demi kebaikan sesama.
  24. Meminta maaf, memohonkan maaf atas segala salah dan keburukan yang diperbuat pada sesama, jika mengakibatkan kerugian materil maka mengganti kerugian tersebut dengan layak dan impas.
  25. Melayani, yakin posisi dirinya yang sejati adalah Pelayan Tuhan di kehidupan yang kekal, maka dengan melayani sesama, sama dengan pelatihan dan bekal untuk melayani Tuhan.
  26. Peduli, memperhatikan sesama dan melakukan tindakan pertolongan yang dibutuhkan sesamanya.
  27. Empati, mau merasakan apa yang dirasakan oleh sesamanya, baik dalam perasaan sedih maupun gembira.
  28. Deteksi Frame of Mind, merupakan bagian dari ilmu Neurosemantic, berusaha mendeteksi apa bingkai pikiran yang dipergunakan seseorang guna mengetahui apa yang dipikirkan seseorang agar tidak menimbulkan kesalahpahaman setelah kita memberikan respon, salah satunya dengan cara berfikir kritis dengan bertanya kepada seseorang mengapa dirinya berucap dan bertindak demikian dengan penuh ketundukan hati.
  29. Mendoakan yang baik-baik, sama dengan memberikan motivasi yang disertai kekuatan ilahi.
  30. Memberikan dorongan semangat, merupakan dukungan berharga bagi siapapun kala terpuruk maupun bagi seorang yang berjuang.
  31. Memberikan apresiasi, memberikan pujian tulus atas perjuangan dan karya seseorang agar seorang tersebut tetap terus penuh semangat berkarya dan penuh perjuangan.
  32. Membela kebenaran, bukan membela yang salah apalagi membela kejahatan.
  33. Saling menasihati dalam kebenaran, yaitu salah satunya memberikan kritik yang menyadarkan dan menyelamatkan, bukan kritik yang berujung pada kebencian, perpecahan, dan permusuhan.
  34. Menahan Amarah yang bersumber dari ketidaksadaran, Amarah yang bersumber dari ketidaksadaran wajib diwaspadai karena bisa berdampak buruk bagi perkembangan mental kita, yang membuat kita semakin tenggelam kedalam jurang ketidaksadaran sehingga kita terjebak dalam tindakan yang amoral dan melanggar kesusilaan.
  35. Tegas, tidak membiarkan kejahatan, perbuatan buruk merajalela melalui ucapan dan tindakan yang nyata membuat siapapun dalam naungannya merasa terlindungi.
  36. Pintar, mau belajar penuh kesungguhan hati, demi mengetahui banyak hal untuk kemajuan hidupnya dimasa mendatang. Juga seorang yang mampu memecahkan berbagai persoalan hidup dengan efektif, efisien dan presisi.
  37. Amar Ma'ruf Nahi Mungkar, mengajak berkebaikan dan mencegah keburukan.
  38. Mungkin sahabat bisa menambahkan perbuatan baik lainnya disertai maknanya dikolom komentar yaa~

Perbuatan baik yang dieksekusi dapat melahirkan nilai-nilai yang paling utama dalam berkehidupan, sehingga nilai-nilai itu menjadi komponen dasar bagi pikiran untuk memproduksi pemikiran yang baik. 

Pemikiran yang baik adalah pemikiran yang menguntungkan dirinya dalam berkehidupan. Maka dari pemikiran yang baik itulah menggerakan dirinya pada ide-ide cemerlang untuk berkeinginan luhur, dan timbullah frame of mind atau bingkai pikir dalam memaknai segala hal. 

Bingkai pikir yang positif dan menguntungkan, dapat mengasah kecerdasan seorang sehingga mampu mengeksekusi peluang-peluang dan kesempatan yang hadir dalam hidupnya guna memberikan kebermanfaatan hidup bagi sesama. Maka ia menjadi pribadi yang cerdas dalam berkehidupan.

Inilah hasil dari peribahasa apa yang kau tabur, itulah yang kau tuai.

Maka marilah berlomba-lomba dalam kebaikan! Namun ingat kebaikan yang kita berikan wajib sarat kebenaran sehingga bersifat mutualisme, sehingga tidak merugikan diri sendiri, atau kebaikan kita malah merugikan orang lain di sisi lain. Seperti contoh berbuat baik dalam hal-hal yang kurang menguntungkan, contoh ia berlaku baik menolong sesamanya, namun apa yang ia tolong itu melanggar hukum.

Tetap bijaksana dalam berkebaikan, untuk kebaikan seluruh.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun