Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda asal Cimahi, Jawa Barat kelahiran 1 Mei 1994. Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tujuan Tertinggi Beragama

25 April 2022   06:00 Diperbarui: 29 April 2022   15:14 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Banyak orang yang berfikir bahwa tujuan tertinggi beragama adalah surga. Sementara di surga mau apa? Bermain bersama bidadari-kah?

Tujuan tertinggi beragama itu adalah melayani dan menghamba kepada Tuhan di Angkasa Ruhani. Karena kita bersandar pada Kemahakuasaan dan Kemahatahuan-Nya lah kita bisa berbahagia di Alam Tuhan Yang Maha Perkasa berada.

Surga itu sendiri berasal dari kata sansekerta yakni Svarga, tepatnya alam Svarga-loka, langit atas ke-3 Alam Material tempat Dewa Indra memimpin. Dimana kenikmatan sensual bisa diperoleh di Svarga ini. Memang benar Svarga adalah tempat para bidadari ada, dan minuman memabukkan lagi lezat diperbolehkan disana. 

Namun Svarga tidaklah kekal, karena kita harus dilahirkan kembali ke muka bumi apabila akumulasi pahala kita sudah habis digunakan untuk "Membayar" kenikmatan di Svarga. Mencapai Svarga ini syaratnya adalah kita harus memiliki banyak pahala, terbebas dari segala dosa dan berlaku saleh selama hidup di muka bumi.

Lantas mengapa kita mengejar Surga Alam Material yang tidak kekal? Sebenarnya ada distorsi bahasa antara Surga dan Jannah oleh para penerjemah Al-Quran. 

Jannah yang disebutkan di Al-Quran pun berasal dari bahasa sansekerta, yakni Jana-loka, tempat Sapta-Resi (7 Orang berpengetahuan Rohani) berada untuk membimbing makhluk berkesadaran agar dapat kembali kepada Tuhan. Jannah merupakan langit atas ke-5 Alam Semesta Material/Benda. 

Jannah juga dapat dihancurkan apabila alam semesta material mengalami kiamat terbesarnya. Sehingga pembubaran kehidupan di alam material terjadi. Namun karena proses umur planet Jannah setara dengan umur alam semesta, maka Al-Quran sendiri menyebutkan dengan istilah kekal. Karena memang usia Alam Semesta Material itu luar biasa lamanya. Ini semua jelas tertulis dalam kitab suci Veda.

Kalau kita sendiri menelusuri zaman Pra-Islam di Bumi Mekah, dijelaskan disana peradaban Sanatana Dharma berdasar Kitab Suci Veda memanglah sudah ada. Namun terdegradasi karena kehidupan masyarakat bumi mekah yang hidup penuh dengan sensualitas dan menjadikan dewa-dewi sebagai bentuk pemujaan hawa nafsu mereka sahaja.

Hingga akhirnya Nabi Muhammad S.A.W. diutus menghancurkan amoralitas yang terjadi salah satunya dengan menghancurkan arca-arca dewa-dewi yang dipuja masyarakat yang ada didalam ka'bah kecuali satu yakni Hajar Aswad. Nabi Muhammad S.A.W bertugas untuk meningkatkan kesadaran penduduk jazirah arab agar secara berangsur-angsur kesadaran berketuhanannya naik secara signifikan, dengan mengucap Nama Suci Allah.

Itu semua terjadi kesadaran berketuhanan di bumi Mekah sangatlah merosot, dengan kesadaran itu apakah mereka dapat memahami pengetahuan Ruhani bahkan tentang Ruh yang ada di Kitab Suci Veda? Tentu saja tidak, karena Al-Quran sendiri memberikan batasan kepada mereka dengan bunyi Ayat Quran Al Isra ayat 85:

"Dan mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang ruh. Katakanlah, “Ruh itu termasuk urusan Tuhanku, sedangkan kamu diberi pengetahuan hanya sedikit.”  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun