Mohon tunggu...
Indrian Safka Fauzi
Indrian Safka Fauzi Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Pemuda asal Cimahi, Jawa Barat kelahiran 1 Mei 1994. Praktisi Kesadaran Berketuhanan, Kritikus Fenomena Publik dan Pelayanan Publik. Sang pembelajar dan pemerhati abadi. The Next Leader of Generation.

🌏 Akun Pertama 🌏 My Knowledge is Yours 🌏 The Power of Word can change The World, The Highest Power of Yours is changing Your Character to be The Magnificient. 🌏 Sekarang aktif menulis di Akun Kedua, Link: kompasiana.com/rian94168 🌏

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Sudahkah Anda Memaafkan Seorang yang Anda Anggap Mendzalimi Diri Anda?

17 April 2022   10:00 Diperbarui: 17 April 2022   10:06 686
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: KOMPAS - Odua Images

Rian mengikuti Kelas Online yang diadakan oleh Tim KMI (Kesehatan Mental Indonesia) yang diinisiasi Abah Drs. Asep Haerul Gani (Seorang Psikolog kawakan) kemarin siang hingga sore sebagai acara "ngabuburit" yang penuh berkah kebermanfaatan. Semoga bermanfaat ulasannya!

Ciri-ciri anda mengalami gejala yang berdampak pada kesehatan anda yang disebabkan faktor psikis sehingga anda tidak bahagia dan merasa diri anda tidak berharga karena diselimuti rasa marah, benci dan dendam adalah: 

Ada pengalaman tidak nyaman dari seorang yang mengindikasikan anda merasa dizalimi, dan perasaan ketidaknyamanan itu tidak anda buang, sehingga makin menanah dalam jiwa.

Ada beberapa hal mengejutkan dalam keilmuan "Memaafkan" ini, diantaranya:

  • Dugaan Pertama
    • Survivor menyangka rasa sakitnya akan hilang dengan kesialan, kesengsaraan, atau kematian si pelaku.
  • Realita
    • Rasa sakit di dalam diri survivor menjadi permanen meski pelaku menjadi susah, bahkan mengalami kematian. Karena pelaku yang dulu itu sudah menginternal (introjeksi) di dalam dirinya.
    • Seakan-akan pengalaman akan ingatan itu dihidupkan kembali secara berulang-ulang seperti film kehidupan yang ditonton berulang kali.
  • Dugaan Kedua
    • Survivor menyangka kejadian bersama pelaku seluruhnya berakibat buruk bagi dirinya.
  • Realita
    • Banyak kompetensi hidup hadir melengkapi dirinya yang justru akibat mengalami peristiwa bersama si pelaku, karena omongan yang menyakitkan si pelaku membangunkan action sang survivor.
  • Dugaan Ketiga
    • Survivor mengatakan ingin hidup bahagia.
  • Realita
    • Cara yang mereka lakukan mengindikasikan ketidakbahagiaan yang justru mereka pertahankan.

Poin penting!

Apabila jika diri anda mengatakan ingin memaafkan, namun ingin memaafkan masih menggunakan kata "tapi" itu mengindikasikan anda belum ikhlas memaafkan.

Ciri Pemaafan yang utama.

Anda menjadi berbuat, berfikir, berucap, dan bertindak penuh kebaikan kepada siapapun termasuk kepada yang pernah menyakiti anda. Anda mengingat semua yang anda alami, termasuk pengalaman menyakitkan, namun itu anda terima sebagai perjalanan pendewasaan diri anda. Dan anda berterima kasih kepada semuanya termasuk kepada yang dahulu anda anggap mendzalimi diri anda.

Contoh Kisah.

Walau Buya Hamka pernah dipenjara oleh Rezim Orde Lama. Namun Bung Karno berwasiat ingin dishalatkan jenazahnya oleh Buya Hamka, dan Buya Hamka yang menjadi Imam Shalatnya. Dan wasiat itu tersampaikan kepada Buya Hamka. Dengan penuh kebesaran hati, Buya Hamka menshalati jenazah almarhum presiden pertama kita dan benar sesuai wasiat penuh dengan menjadi imam shalat jenazah.

Semoga nanti di Idul Fitri, tradisi saling memaafkan kelak disertai ilmu pengetahuan yang bermanfaat, sehingga melalui Idul Fitri kita terlepas dan terbebas dari segala amarah, benci dan dendam. Kembali kepada kefitrahan manusia. Jiwa-jiwa yang suci dan mulia.

Demikian.

Tertanda.
Rian.
17 April 2022.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun