Mohon tunggu...
Intan Zulfiana
Intan Zulfiana Mohon Tunggu... Freelancer - Ibu rumah tangga

Seorang introvert yang di dalam kepalanya ramai akan ide, gagasan, dan kata-kata, sesekali menuangkannya dalam tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Menaksir Masa Depan Jagat Sinema Bumi Langit Melalui Keberhasilan Film Sri Asih

25 November 2022   22:22 Diperbarui: 17 Maret 2023   17:34 1536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pevita Pearce sebagai Sri Asih (Sumber : Youtube Screenplay Films)

Setelah sekian lama menunggu sejak kemunculan singkatnya di Gundala 2019 lalu, akhirnya film Sri Asih tayang juga. Diperankan oleh Pevita Pearce, Sri Asih tampil dengan sangat mengesankan. Tak hanya dengan visual seorang Pevita yang cantik, tetapi juga kemampuan acting yang kali ini bisa dibilang luar biasa.

Alana, seorang yatim piatu yang lahir bertepatan dengan momen dimana sebuah gunung meletus, lahir dengan kedua orang tua yang meninggal di hari itu juga. Saat kecil, Alana yang sempat tinggal di sebuah panti asuhan kemudian diadopsi oleh salah seorang perempuan bernama Sarita (Jenny Zhang). 

Alana yang dibesarkan oleh Sarita kemudian tumbuh dewasa menjadi seorang woman fighter di bawah asuhan Sarita yang ia panggil Ibu. Hingga suatu ketika, Alana ditantang oleh Mateo Adinegara, anak dari Prayogo Adinegara yang merupakan seorang konglomerat. Tantangan bersyarat dari Mateo tidak ditepati oleh Alana yang terpengaruh oleh sebuah bisikan ghaib. Yang akhirnya membuat keselamatan Ibunya menjadi terancam. 

Perjalanan Alana menyelamatkan Ibunya mempertemukan dia dengan Kala (Dimas Anggara), yang membawanya kepada Eyang Mariani (Christine Hakim). Membuka rahasia dan jati diri siapa Alana sesungguhnya.

Sri Asih adalah film ke dua dari Jagat Sinema Bumi Langit. Kali ini dengan Upi Avianto sebagai sutradaranya. Jika sudah pernah menonton film-film Upi, kalian akan menemukan dimana letak cita rasa film dari sutradara wanita keren ini.

Perkelahian brutal ala Serigala Terakhir, atau nuansa cuek ala rock and roll dari karakter Alana sendiri. Dan dengan arahan seorang sutradara wanita, yang saya suka dari film ini adalah tentang woman empowerment nya. Bukan hanya karena cast atau lakon utamanya yang merupakan seorang perempuan, tapi kekuatan dan pengaruh perempuan di Sri Asih juga terasa lebih banyak dan berpengaruh.

Aspek lain yang saya kagumi dari arahan Upi adalah tentang kematangan para karakternya dalam memainkan peran. Rasanya nggak ada karakter yang tidak bermain dengan baik. Dari cast utama hingga pendukungnya.

Kita bisa lihat dengan jelas bagaimana Pevita memainkan emosi Alana yang berubah-ubah dengan sangat baik. Bahkan Dimas Anggara yang selama ini saya pandang sebelah matapun, berhasil mencuri hati saya dengan perannya sebagai man interest.

Pevita Pearce sebagai Sri Asih (Sumber : Youtube Screenplay Films)
Pevita Pearce sebagai Sri Asih (Sumber : Youtube Screenplay Films)

Hal yang patut diacungi jempol dan mengundang perhatian tentunya adalah penampilan si Pevita sendiri. Kalau yang suka mantau Instagram cewek blasteran satu ini pasti tahu kalau Pevita sangat hobi berolahraga dan membentuk tubuhnya. Tidak tahu mana yang lebih dulu. Apakah dia sengaja membentuk tubuh demi peran ini, atau berkat peran Sri Asih, Pevita jadi keterusan menjaga bentuk tubuhnya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun