Mohon tunggu...
Intan Suratiningsih
Intan Suratiningsih Mohon Tunggu... Mahasiswa Komunikasi

Seputar artikel yang bermanfaat dari anak ilmu komunikasi/ anak ilkom yang: creative, collaborative, and action/ber-DoMiSiLi di Sleman Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Tradisi Merti Dusun yang Menjadi Acara Tahunan Serta Simbol Pelestarian Kebudayaan

21 Februari 2025   23:06 Diperbarui: 21 Februari 2025   23:06 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Gunungan (Sumber: istockphoto/Mangkelin)

Merti Dusun Tradisi yang Ada setiap Tahun

Meri Dusun merupakan tradisi khas Jawa yang  bertujuan untuk mengungkapkan rasa syukur kepada Tuhan atas segala karunia yang telah diberikan. Tradisi ini juga bertujuan untuk mempererat kebersamaan dan gotong royong antar warga. Merti dusun diadakan setiap tahun di bulan Suro. Seperti contohnya di Kulon Progo, merti dusun diadakan setiap tahun di 12 Kecamatan. Merti dusun ini selain sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan atas segala rahmat dan limpahan berkat serta rezeki, juga sebagai penghormatan kepada para leluhur. 

Merti Dusun ini digelar dengan meriah oleh masing-masing kecamatan dengan beberapa persiapan yang dibawa. Salah satu contohnya di Dusun Banaran Lor, Bangun Cipto, Sentolo, Kulon Progo. Pada acara merti dusun ini menyiapkan persiapan seperti gunungan yang berisi bahan pangan seperti sayur-sayuran. Gunungan yang dibawa biasanya lebih dari satu dan rata-rata setiap acara merti dusun ini bisa membawa 3 gunungan sekaligus. Adapun makna membawa gunungan itu sendiri yaitu wujud simbol kemakmuran, kesuburan, dan harapan akan rejeki yang melimpah. Selanjutnya ada makanan dan ayam ingkung, makanan dan ayam ingkung ini dibawa oleh ibu-ibu, nantinya makanan dan ayam ingkung  ini akan dibagikan  kepada seluruh warga dan tamu undangan yang ikut dalam kegiatan merti dusun. Yang terakhir yaitu seperangkat persiapan untuk kegiatan ziarah kubur atau sekaran.

Rangkaian acara ini meliput yang pertama pembukaan oleh MC, lalu kirap budaya dengan iringan yang khas setelah itu pembukaan oleh para tamu undangan, selanjutnya acara ziarah kubur atau sekaran kepada leluhur setempat dan dilanjut kembul bujana (makan bersama) oleh semua warga acara merti dusun termasuk para tamu undangan. Selesai kembul bujana selesai dilanjut acara puncak yang ditunggu-tunggu terutama oleh kalangan ibu-ibu dan anak-anak yaitu morak gunungan atau berebut mengambil isi gunungan, acara ini yang paling seru karena setiap warga harus berebut mengambil isi gunungan tersebut, ibarat kata siapa cepat dia dapat. 

Budaya seperti ini terus dilestarikadalam bentuk tradisi yang diadakan setiap tahun. Budaya akan mati jika tidak ada penerus yang meneruskan budaya tersebut, maka dari itu budaya merti dusun seperti ini menjadi budaya yang dilestarikan agar tidak mati keberadaanya karena tergerus modernisasi. 

Merti dusun Live di Dusun Banaran Lor, Bangun Cipto, Sentolo, Kulon Progo bisa disaksikan di YT 

berikut link nya Merti Dusun Banaran Lor.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun