Mohon tunggu...
Intan Purnamasari
Intan Purnamasari Mohon Tunggu... Guru

Seorang guru yang ingin belajar menulis. Tema tulisan yang saya saya sukai seputar pendidikan, keluarga, sastra, parenting, dan psikologi.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Mudah Menulis Artikel untuk Pemula: Begini Tipsnya

4 Oktober 2025   00:23 Diperbarui: 4 Oktober 2025   00:23 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Menulias adalah hal yang pada dasarnya mudah dilakukan. Apapun bisa kita tulis, misalkan tentang cerita perjalanan hidup, kisah sederhana sehari-hari, ataupun tema lainnya. Berikut ini akan penulis sajikan langkah-langkah sederhana yang bisa segera kita lakukan untuk mencoba menulis sebuah artikel sederhana. Kuncinya adalah, mau mencoba menulis maka akan terbiasa. Karena kita tidak akan tahu jika kita mampu menulis sebelum mencoba dan mencoba menulis terus menerus.

Berikut ini urutan yang bisa dicontoh untuk menulis artikel sederhana:

1. Judul yang Kuat (Headline)

Judul harus langsung mencerminkan topik dan menarik perhatian. Gunakan kata kunci seperti "adab," "pendidikan," "karakter," atau "akhlak."

Contoh Judul:

"Pentingnya Adab dalam Pendidikan: Fondasi Membangun Karakter Bangsa"

"Lebih dari Sekadar Pintar: Mengapa Adab Lebih Utama dari Ilmu"

"Mendidik Anak Beradab di Era Digital: Tantangan dan Solusinya"

2. Paragraf Pembuka (Introduction)

Ajak pembaca masuk ke dalam topik. Mulai dengan pertanyaan retoris, fakta, atau perumpamaan yang relevan dengan adab dan pendidikan. Jelaskan mengapa topik ini penting dan apa yang akan dibahas dalam artikel.

Contoh Paragraf Pembuka:

"Di tengah pesatnya kemajuan teknologi dan informasi, seringkali kita mendengar keluhan tentang merosotnya etika dan sopan santun. Hal ini memunculkan pertanyaan: apakah pendidikan hanya tentang nilai akademis? Artikel ini akan mengupas tuntas mengapa adab dan karakter seharusnya menjadi prioritas utama dalam dunia pendidikan, bahkan melebihi kecerdasan intelektual."

3. Sub-judul (Subheadings)

Bagilah artikel menjadi beberapa bagian logis dengan sub-judul. Ini membantu pembaca memahami konten dan memindai poin-poin penting.

Contoh Sub-judul:

"Adab dan Ilmu: Dua Sisi Mata Uang Pendidikan Sejati" (Menjelaskan hubungan antara keduanya)

"Peran Orang Tua dan Guru: Contoh Nyata bagi Anak" (Fokus pada peran pendidik)

"Tantangan Mendidik Adab di Era Digital" (Membahas isu kontemporer)

"Langkah Praktis Menanamkan Adab Sejak Dini" (Berisi tips praktis)

4. Isi Artikel (Body)

Setiap sub-judul harus diikuti dengan penjelasan yang mendalam.

Gunakan Paragraf Pendek: Buat paragraf tidak lebih dari 3-4 kalimat. Ini memudahkan pembaca online.

Daftar Berpoin (Bullet Points): Gunakan daftar berpoin untuk memaparkan poin-poin kunci atau tips praktis, seperti contoh di bawah.

Cetak Tebal (Bold): Tebalkan kata kunci atau kalimat penting untuk menonjolkan gagasan utama.

Contoh Isi (di bawah sub-judul "Langkah Praktis"):

"Menanamkan adab bukan tugas yang mudah, tetapi bisa dimulai dari hal-hal kecil. Berikut beberapa langkah yang bisa Anda terapkan:"

Memberi Teladan: Anak adalah peniru ulung. Tunjukkan adab yang baik dalam setiap interaksi.

Konsisten: Latih adab secara rutin, baik di rumah maupun di sekolah.

Gunakan Kisah Inspiratif: Ceritakan kisah-kisah tentang tokoh beradab atau kisah Nabi dan Sahabat untuk mencontohkan perilaku mulia.

5. Paragraf Penutup (Conclusion)

Ringkas kembali poin-poin utama artikel. Tegaskan kembali pesan utama bahwa adab adalah fondasi penting dalam pendidikan. Akhiri dengan pesan yang menginspirasi atau ajakan bertindak.

Contoh Paragraf Penutup:

"Pada akhirnya, pendidikan yang sejati adalah pendidikan yang tidak hanya mencetak generasi cerdas secara akademis, tetapi juga berkarakter dan beradab mulia. Adab dan pendidikan adalah dua hal yang tak terpisahkan, menjadi bekal paling berharga untuk menghadapi masa depan. Mari bersama-sama menjadikan adab sebagai prioritas utama dalam setiap proses pembelajaran."

6. Ajakan Bertindak (Call to Action / CTA)

Ajak pembaca untuk berinteraksi atau mengambil tindakan setelah membaca artikel.

Contoh CTA:

"Apa pendapat Anda tentang pentingnya adab dalam pendidikan? Bagikan pandangan Anda di kolom komentar!"

"Jika artikel ini bermanfaat, jangan ragu untuk membagikannya kepada teman atau keluarga Anda."

Tips Tambahan untuk Topik Ini:

Integrasi Ayat Al-Qur'an/Hadits: Jika relevan, sertakan kutipan dari Al-Qur'an, Hadits, atau perkataan tokoh-tokoh inspiratif untuk memperkuat argumen.

Studi Kasus: Ceritakan studi kasus atau contoh nyata (anonim) tentang bagaimana adab yang baik memengaruhi kesuksesan seseorang.

Visual: Gunakan gambar ilustrasi yang menenangkan atau infografis sederhana yang merangkum poin-poin penting.

Jadi, apakah anda semakin berminat untuk mencoba menulis mengikuti petunjuk di atas? Jangan ragu, segera mencoba menulis adalah pilihan paling tepat. Karena ide yang disimpan saja di dalam otak bisa saja tidak bertahan lama. Terus saja menulis karena sesuatu yang diulang-ulang dan konsisten dilakukan sambil belajar akan menemukan sendiri jalannya untuk menjadi lebih baik. Semangat menulis...

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun