Mohon tunggu...
Intan Manuela Lempoy
Intan Manuela Lempoy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

How do you call a sad of coffee? a depresso(t)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemeriksaan Siklus Pendapatan terhadap Transaksi Pencadangan Kerugian dan Penghapusan Piutang

2 Mei 2023   22:32 Diperbarui: 2 Mei 2023   22:37 281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemeriksaan siklus pendapatan pada perusahaan dapat membantu untuk memastikan bahwa transaksi terkait pendapatan tercatat secara akurat dan lengkap. Siklus pendapatan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa baik secara kredit maupun secara tunai, retur penjualan, pencadangan kerugian piutang, dan penghapusan piutang.  

Siklus pendapatan terdiri dari dua aktivitas utamanya yaitu penjualan dan penerimaan kas. Perusahaan menerima pesanan kemudian memproses pesanan, menerbitkan faktur penjualan, dan kemudian mendapatkan uang atas penjualan yang dilakukan. Salah satu transaksi penting yang perlu diperiksa dalam siklus pendapatan adalah pencadangan kerugian dan penghapusan piutang.

Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana pemeriksaan siklus pendapatan dapat membantu memastikan keakuratan dan kelengkapan transaksi terkait pencadangan kerugian dan penghapusan piutang.

Mari kita bahas apa itu pencadangan kerugian dan penghapusan piutang. Pencadangan kerugian adalah ketika perusahaan membuat estimasi atas piutang yang kemungkinan besar tidak dapat dipulihkan dari pelanggannya. Perusahaan akan mencadangkan sejumlah dana untuk menutupi kerugian potensial dari piutang yang tidak dapat dipulihkan. Di sisi lain, penghapusan piutang terjadi ketika perusahaan memutuskan untuk menghapus piutang yang tidak dapat dipulihkan dari catatan buku mereka.

Ketika melakukan pemeriksaan siklus pendapatan, auditor harus memeriksa apakah pencadangan kerugian telah dicatat dengan benar. Auditor juga harus memeriksa apakah perusahaan telah menggunakan metode yang konsisten untuk membuat estimasi pencadangan kerugian dari tahun ke tahun. Jika metode yang digunakan berbeda dari tahun ke tahun, hal ini dapat menyebabkan ketidakpastian dalam estimasi pencadangan kerugian dan dapat memengaruhi keakuratan laporan keuangan.

Selain itu, auditor juga harus memeriksa apakah perusahaan telah menghapus piutang yang tidak dapat dipulihkan dari catatan buku mereka. Auditor harus memeriksa dokumen seperti surat-menyurat dengan pelanggan dan dokumen hukum terkait piutang yang tidak dapat dipulihkan untuk memastikan bahwa penghapusan tersebut dibenarkan. Auditor juga harus memeriksa apakah perusahaan telaccsh menggunakan metode yang konsisten untuk menentukan piutang yang tidak dapat dipulihkan dari tahun ke tahun.

Selama pemeriksaan siklus pendapatan, auditor juga harus memeriksa apakah perusahaan telah mencatat penjualan dengan benar. Auditor harus memeriksa apakah semua penjualan telah dicatat, dan apakah catatan buku perusahaan mencerminkan penjualan yang sebenarnya. Auditor juga harus memeriksa apakah piutang telah dicatat dengan benar, dan apakah catatan buku mencerminkan piutang yang sebenarnya.

Selanjutnya auditor harus memeriksa apakah catatan buku perusahaan mencerminkan penghasilan yang sebenarnya dari penjualan. Auditor harus memeriksa apakah semua biaya dan potongan yang berkaitan dengan penjualan telah dicatat dengan benar. Auditor juga harus memeriksa apakah perusahaan telah mengikuti metode akuntansi yang tepat untuk mencatat pendapatan.

Dalam kesimpulannya, pemeriksaan siklus pendapatan dapat membantu memastikan keakuratan dan kelengkapan transaksi terkait pencadangan kerugian dan penghapusan piutang. Auditor harus memeriksa pencadangan

Pemeriksaan siklus pendapatan pada perusahaan dapat membantu untuk memastikan bahwa transaksi terkait pendapatan tercatat secara akurat dan lengkap. Siklus pendapatan terdiri dari transaksi penjualan barang atau jasa baik secara kredit maupun secara tunai, retur penjualan, pencadangan kerugian piutang, dan penghapusan piutang.  

Siklus pendapatan terdiri dari dua aktivitas utamanya yaitu penjualan dan penerimaan kas. Perusahaan menerima pesanan kemudian memproses pesanan, menerbitkan faktur penjualan, dan kemudian mendapatkan uang atas penjualan yang dilakukan. Salah satu transaksi penting yang perlu diperiksa dalam siklus pendapatan adalah pencadangan kerugian dan penghapusan piutang.

Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana pemeriksaan siklus pendapatan dapat membantu memastikan keakuratan dan kelengkapan transaksi terkait pencadangan kerugian dan penghapusan piutang.

Mari kita bahas apa itu pencadangan kerugian dan penghapusan piutang. Pencadangan kerugian adalah ketika perusahaan membuat estimasi atas piutang yang kemungkinan besar tidak dapat dipulihkan dari pelanggannya. Perusahaan akan mencadangkan sejumlah dana untuk menutupi kerugian potensial dari piutang yang tidak dapat dipulihkan. Di sisi lain, penghapusan piutang terjadi ketika perusahaan memutuskan untuk menghapus piutang yang tidak dapat dipulihkan dari catatan buku mereka.

Ketika melakukan pemeriksaan siklus pendapatan, auditor harus memeriksa apakah pencadangan kerugian telah dicatat dengan benar. Auditor juga harus memeriksa apakah perusahaan telah menggunakan metode yang konsisten untuk membuat estimasi pencadangan kerugian dari tahun ke tahun. Jika metode yang digunakan berbeda dari tahun ke tahun, hal ini dapat menyebabkan ketidakpastian dalam estimasi pencadangan kerugian dan dapat memengaruhi keakuratan laporan keuangan.

Selain itu, auditor juga harus memeriksa apakah perusahaan telah menghapus piutang yang tidak dapat dipulihkan dari catatan buku mereka. Auditor harus memeriksa dokumen seperti surat-menyurat dengan pelanggan dan dokumen hukum terkait piutang yang tidak dapat dipulihkan untuk memastikan bahwa penghapusan tersebut dibenarkan. Auditor juga harus memeriksa apakah perusahaan telaccsh menggunakan metode yang konsisten untuk menentukan piutang yang tidak dapat dipulihkan dari tahun ke tahun.

Selama pemeriksaan siklus pendapatan, auditor juga harus memeriksa apakah perusahaan telah mencatat penjualan dengan benar. Auditor harus memeriksa apakah semua penjualan telah dicatat, dan apakah catatan buku perusahaan mencerminkan penjualan yang sebenarnya. Auditor juga harus memeriksa apakah piutang telah dicatat dengan benar, dan apakah catatan buku mencerminkan piutang yang sebenarnya.

Selanjutnya auditor harus memeriksa apakah catatan buku perusahaan mencerminkan penghasilan yang sebenarnya dari penjualan. Auditor harus memeriksa apakah semua biaya dan potongan yang berkaitan dengan penjualan telah dicatat dengan benar. Auditor juga harus memeriksa apakah perusahaan telah mengikuti metode akuntansi yang tepat untuk mencatat pendapatan.

Dalam kesimpulannya, pemeriksaan siklus pendapatan dapat membantu memastikan keakuratan dan kelengkapan transaksi terkait pencadangan kerugian dan penghapusan piutang. Auditor harus memeriksa pencadangan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun